Tasikmalaya (ANTARA News) - Sebanyak 29 orang warga negara asing Timor Leste merayakan malam natal di gereja Khatolik Hati Kudus Yesus, jalan Sutisna Senjaya, kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis malam.

Salah seorang umat Katolik warga Timor Leste, Salvado Sarmito, mengatakan dirinya sudah dua kali merayakan natal sejak tinggal dan meneruskan sekolah ke perguruan tinggi di Tasikmalaya.

"Saya sudah dua kali merayakan natal di Tasikmalaya bersama teman-teman seusia saya lainnya yang tingal dan belajar di Tasikmalaya," kata Salvado usai mengikuti misa.

Menurut Salvado yang belajar di Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Tasikmalaya, merayakan natal di negara Indonesia cukup berbeda dengan natal di negaranya.

Dijelaskannya salah satu perbedaan perayaan natal di Tasikmalaya yakni tidak bersama keluarga dan orang tua yang masih ada dan tinggal di Timor Leste.

"Ya ada bedanya di sini hanya beberapa teman-teman saja, tidak seperti di sana (Dili), tapi saya tetap merasa senang dan damai malam natal di Tasikmalaya meskipun tidak sama orang tua," katanya.

Salvado yang datang bersama-sama dengan teman satu negaranya ke Gereja berharap perayaan natal di tahun 2009 bisa menambah semangat baru untuk menjadi manusia yang lebih baik dan beriman.

Dijelaskannya natal merupakan prosesi renungan umat kristiani untuk saling mengasihi dan menjaga kebersamaan sesama manusia meskipun berbeda suku, bangsa dan agama.

"Kami hanya berharap tetap merasakan damai di hati, damai untuk bangsa Indonesia dan negara kami sendiri," kata Salvado yang akan secepatnya menyempatkan waktu untuk pulang ke kota Dili.

Sementara itu, ia menerangkan kedatangannya melanjutkan sekolah di perguruan tinggi di kota Tasikmalaya merupakan tradisi yang sudah dilakukan saudaranya terdahulu.

Belajar di kota Tasikmalaya atau di Indonesia biaya pendidikannya lebih murah karena menggunakan uang rupiah, dibandingkan di negaranya tergolong mahal dengan menggunakan mata uang dolar.

"Di sana menggunakan dolar sedangkan di sini rupiah, jadi saya rasa lebih murah belajar di sini," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009