Nanti yang mengibarkan empat anak dengan teknik 'rappelling'
Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah pemanjat tebing anak dari Jogjakarta Climbing Club (JCC) akan mengibarkan Bendera Merah Putih raksasa di Jembatan Babarsari, Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (17/8) untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Nanti yang mengibarkan empat anak dengan teknik 'rappelling' atau menuruni tebing dengan tali," kata Pelatih JCC Joko Sugianto saat dihubungi di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, sekitar pukul 09.00-10.00 WIB atau menjelang detik-detik proklamasi, empat pemanjat anak berusia 10 hingga 14 tahun akan turun dari jembatan setinggi 15 meter menggunakan tali kemudian membentangkan Bendera Merah Putih berukuran 5×3 meter.
Selain biasa digunakan untuk berlatih, menurut Joko, jembatan yang berlokasi di Babarsari, Sleman itu dipilih karena memiliki latar belakang indah, yakni panorama Gunung Merapi, utamanya saat cuaca cerah.
Sekitar 40 pemanjat tebing anak dengan rentang usia 4 tahun hingga 15 tahun anggota JCC, kata Joko, dipastikan telah menguasai teknik 'rappelling' dengan baik. Mereka berasal dari kabupaten/kota di DIY.
"Karena masih dalam masa pandemi yang akan kami libatkan hanya 10 anak. Empat di antaranya bertugas mengibarkan bendera," kata dia.
Baca juga: Pariaman akan kibarkan Bendera Merah Putih di dalam laut
Baca juga: Sambut HUT RI, Satgas Pamtas pasang bendera di perbatasan
Seluruh peserta juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, jaga jarak, serta membawa hand sanitizer. "Bagi yang merasa kurang sehat kami sarankan tidak usah datang," kata dia.
Dengan melibatkan pemanjat anak untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, ia berharap di sela-sela berolahraga, rasa nasionalisme mereka ikut tumbuh.
"Yang jelas kami ingin menanamkan rasa cinta Tanah Air dan patriotisme mereka sejak dini. Jadi tidak sekadar olahraga saja," kata dia.
Joko menjelaskan JCC merupakan komunitas panjat tebing di Yogyakarta yang telah memulai berfokus membimbing bibit muda sejak dua tahun yang lalu.
"Panjat tebing itu banyak sekali otot-otot yang bisa dilatih. Mereka tidak hanya olahraga, tetapi juga bersosialisasi, termasuk melatih mental. Banyak yang awalnya tidak berani karena takut ketinggian tapi lama-lama bisa," kata dia.
Baca juga: Kantor navigasi Kupang kibarkan bendera Merah Putih raksasa
Baca juga: Sambut HUT kemerdekaan RI, Forkopimda Bogor kibarkan bendera raksasa
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020