Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 200 personel kepolisian dikerahkan dengan sistem terbuka dan tertutup untuk pengamanan berlapis pada misa malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta.

Kapolsek Sawah Besar, Kompol Iskandar mengatakan, personel pengamamanan tersebut merupakan gabungan dari Polsek, Polres, dan Polda Metro Jaya.

"Disiagakan 200 personel lebih dengan sistem terbuka dan tertutup," kata Iskandar di Polsek Metro Sawah Besar, Kamis.

Menurutnya, di area dalam Gereja Katedral ditempakan polisi berpakaian preman. Sementara itu, kata Iskandar, sekira pukul 14.00 -16.00 WIB akan dilakukan sterilisasi dari kemungkinan ancaman bom.

"Di Jakarta Pusat ini hanya memiliki satu unit Tim Gegana, sedangkan terdapat 28 gereja yan harus dipantau. Jadi sterilisasinya dilakukan secara bergilir," papar dia.

Mengenai pengamanan, Iskandar menjelaskan terdapat empat sasaran, yakni orang, kegiatan, barang, dan lalu lintas. "Untuk barang akan bekerja sama dengan pihak geraja. Sebelum masuk gereja, semua jemaat akan diperiksa barang bawaannya," imbuh dia.

Area gereja juga bebas dari parkiran kendaraan bermotor. Untuk pemarkiran semuanya dialihkan ke Masjid Istiqlal.

"Tidak ada parkir di sekitar gereja," ujarnya.

Bila parkiran di Masjid Istiqlal tidak memadai, maka akan ditampung di Lapangan Banteng.

"Nanti sekitar pukul 20.00 WIB akan datang Gubernur, Kapolda, dan Panglima Kodam, serta lainnya ke Gereja Katedral. Ini biasa, tradisi mengucapkan selamat Natal," tutur Iskandar.

Selain itu juga didirikan pos polisi yang letaknya di seberang Gereja Katedral atau tepatnya di depan halaman Masjid Istiqal.

"Pos polisi ini akan difungsikan sampai Operasi Lilin dan Tahun Baru," pungkas dia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009