Palu (ANTARA News) - Sebagian besar gereja di Palu, Sulawesi Tengah, tidak menggelar ibadah pada malam Natal.Hampir semua pintu gereja yang ada di kota itu tutup pada Kamis sebagai tanda tidak ada pelaksanaan ibadah malam Natal.
Sementara ada beberapa gereja seperti gereja Katholik, Gereja Kristen Maranatha Indonesia, dan Gereja Pantekosta Indonesia di wilayah Layana Indah tetap melaksanakan ibadah malan Natal.
Nanum jumlah warga yang datang beribadah pada malam Natal sangat kurang sehingga tampak banyak tempat duduk dalam gereja kosong. Kebanyakan warga Kristen baru akan menghadiri puncak perayaan Natal pada Jumat (25/12) 2009.
Guna mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan, serta untuk memberikan rasa nyaman bagi warga kristen yang akan melaksanakan ibadah pada malam dan hari Natal 25 Desember 2009, semua gereja di Palu dijaga ketat sejumlah aparat keamanan setempat.
Rata-rata setiap gereja dijaga empat-lima personil polisi, dan juga dibantu pihak keamanan internal.
Kebanyakan gereja yang memiliki jemaat besar seperti Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Pantekosta Indonesia Jalan Gajah Mada, GKKA Jalan Sulawesi, Gereja Bala Keselamatan (BK), Jalan Hasanuddin, Gereja Pantekosta Thamrin, Gereja Kristen Sulawesi Tenhgah (GKST) "Imanuel" Jalan Masjid Raya terpaksa menambah tenda di halaman guna mengantisipasi membludaknya jemaat yang datang beribadah pada hari Natal.
"Setiap tahun menghadapi Natal dan Tahun Baru, pengurus gereja menambah tenda darurat di halaman untuk menampung semua jemaat yang datang mengikuti prosesi ibadah," kata Marjono, salah satu anggota majelis pada salah satu gereja di Palu.
Ia juga berharap pelaksanaan ibadah Natal pada hari Jumat (25/12) dan Tahun Baru, 1 Januari 2010 di Palu bisa berjalan lancar, aman dan damai.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009