COVID-19, memaksa para pemimpin pemasaran berpikir ulang strategi menggaet konsumen di tengah percepatan adaptasi digital saat iniJakarta (ANTARA) - Di masa pandemi kebiasaan konsumen berubah dengan cepat, seiring dengan kebiasaan bertransaksi secara onlinre sehingga para pemimpin pemasaran (chief marketing officer/CMO) produk ditantang untuk melakukan pendekatan terbaik agar konsumen terus terkait dengan perusahaan dan produk mereka.
"Para pemimpin pemasaran ditantang untuk menavigasi bisnis melalui hal yang tidak pernah normal," kata Direktur Pemasaran Digital Accenture di Indonesia Nathan Raward pada keterangan di Jakarta, Sabtu.
COVID-19, memaksa para pemimpin pemasaran berpikir ulang strategi menggaet konsumen di tengah percepatan adaptasi digital saat ini.
"Riset Accenture terbaru mengungkapkan bagaimana sekelompok kecil pemimpin pemasaran atau 17 persen responden melakukan bisnis seperti biasa namun menginsipirasi perubahan terkini dari perilaku baru," kata Nathan.
Mereka mampu meningkatkan pendapatan untuk para pemegang saham, karena memberikan pengalaman kepada pelanggan yang relevan.
Untuk itu membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia mampu menjadi relevan dengan kebiasaan konsumen yang berubah saat ini, Accenture bekerja sama dengan Google Cloud memperkenalkan Customer Data Architecture (CDA) atau - Arsitektur Data Pelanggan yang menyajikan data secara real time terkait perilaku konsumen.
Nathan mengatakan perilaku konsumen selama bertahun-tahun menjadi semakin terfragmentasi, data pun terdesentralisasi, ekosistem juga terfragmentasi, disertai pengalaman pelanggan yang terputus-putus, dan silo teknologi.
Arsitektur Data Konsumen CDA menggabungkan data platform Google Marketing dengan sumber data perusahaan lainnya untuk menemukan wawasan yang lebih dalam, dalam meningkatkan keterkaitan dengan pelanggan.
CDA, lanjutnya, memberi penawaran yang dapat diselaraskan dalam tiga area utama: memungkinkan interaksi pelanggan multi-saluran, meningkatkan manajemen data, dan membuat layanan untuk hiper-personalisasi dalam pemasaran, penjualan, dan layanan.
Oleh karena itu CDA juga cocok untuk UKM di Indonesia karena biayanya disesuaikan dengan kebutuhan dan pemakaian.
Nathan menyebut CDA menjadi perangkat pemasaran untuk masa depan tidak pernah normal
“Seperti diumumkan pada Google Cloud Summit di Jakarta tahun lalu, solusi Customer Data Architecture adalah bukti komitmen dalam kolaborasi yang kuat antara Accenture dan Google. Accenture Google Cloud Business Group (AGBG) menggabungkan desain dan inovasi yang berpusat pada manusia dari Google dan Accenture Intelligence untuk membantu klien kami di Indonesia," kata Bhavana Vatvani, Markets Lead, Accenture di Indonesia menambahkan.
Baca juga: BPKN minta aturan tanggung jawab e-commerce soal data konsumen dikaji
Baca juga: Di tengah pandemi, jangan lupakan perlindungan data konsumen digital
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020