Pati (ANTARA News) - Jenazah Alfa Nurul Fikri (20), korban dalam insiden runtuhnya bangunan toilet di Tanah Abang, Jakarta Pusat,
tiba di rumah duka di Desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jateng, Kamis.
Jenazah yang dibawa dengan mobil jenazah Rumah Sakit Tarakan Jakarta itu sampai di rumah duka di Dukuh Sridono RT 2 RW 5 sekitar pukul 11:30 WIB.
Kedatangan jenazah langsung disambut isak tangis keluarga dan sejumlah kerabat terdekat almarhum yang sejak pagi menunggu kedatangan jenazah.
Setelah menunggu selama beberapa menit, upacara pemberangkatan jenazah ke tempat pemakaman akhirnya dilakukan dengan dipimpin oleh ulama setempat.
Selanjutnya, sekitar pukul 13:00 WIB, puluhan warga sekitar yang melayat ke rumah duka ikut mengiring pemberangkatan jenazah ke tempat pemakam desa setempat yang berjarak sekitar 600 meter dari rumah duka.
Legiman, ayah almarhum mengungkapkan, Alfa merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
"Saya sempat tidak percaya, bahwa anak saya meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan di pusat perbelanjaan Tanah Abang," ujarnya sedih.
Padahal, kata dia, anak pertamanya itu baru bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta selama 10 hari.
"Kami berharap, sejumlah pihak terkait memberikan santunan atas kecelakaan kerja ini," ujarnya.
Warga asal Desa Srikaton, Pati yang bekerja di proyek bangunan pusat perbelanjaan Tanah Abang tidak hanya seorang, melainkan banyak.
Salah seorang warga desa setempat, Trimulyo mengatakan, jumlah warga Desa Srikaton yang ikut serta mengerjakan proyek bangunan di perbelanjaan Tanah Abang ada sekitar tiga orang lebih.
Selain Alfa anak pasangan Legiman dan Siti Roimah, masih ada dua warga lain yang bernama Dwi dan Yanto yang berhasil selamat dari reruntuhan bangunan di pusat perbelanjaan Tanah Abang.
"Orang tua kedua warga tersebut sedang mengecek kepastian anak mereka selamat atau tidak di Jakarta," ujarnya.
Apalagi, kata dia, salah seorang dari dua warga tersebut ada yang mengalami luka cukup parah.
(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009