Manado (ANTARA News) - Berdasarkan survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Universitas Manado (Unima), warga Manado ternyata lebih memilih dipimpin birokrat dan politisi.

"Masyarakat lebih menginginkan calon pemimpin yang berasal dari birokrat dan politisi termasuki `incumbent`, dibandingkan dengan akademisi dan pengusaha," ujar Kepala Lembaga Penilitian Unima Cosmas Poluakan di Manado, Kamis. 

Poluakan mengatakan pihaknya melakukan survei di 14 kabupaten dan kota, disamping Manado sendiri, untuk mengetahui harapan masyarakat terhadap calon pemimpinnya. 


"Manado menjadi percontohan survei, karena dari survei yang dilakukan Maret sampai Oktober 2009, semuanya memenuhi unsur metode penelitian," katanya. 


Di Kota Manado, birokrat yang paling menonjol berdasarkan survei adalah Vicky Lumentut, Jefry Korengkeng dan Roy Roring, sementara politisi yang paling banyak muncul diminati adalah James Karinda, Teddy Kumaat dan Denny Sondakh. 

Sementara untuk calon akademisi dari sekitar 400 responden yang disurvei, 41 persen tidak memberikan jawaban sehingga hal tersebut mengindikasikan akademisi tak diinginkan masyarakat menjadi calon pemimpin di Manado. 

Untuk partai politik yang muncul dari hasil survei tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar dan Partai Demokrat paling banyak disebutkan sebagai partai yang dekat di hati masyarakat. 


Poluakan menjelaskan dalam survei tersebut keinginan masyarakat yang terbesar muncul dan harus menjadi tugas pemimpin Manado nanti adalah masalah kesehatan dan pendidikan. 

"Isu lingkungan juga muncul sebagai salah satu harapan masyarakat yang harus diperjuangkan pemimpin baru nanti, dengan kata lain siapapun yang terpilih nanti wajib memperjuangkan semua keinginan masyarakat tersebut," katanya. 


Lokasi survei ditentukan oleh CSIS dengan responden 400 orang di 40 kelurahan di Manado, berdasarkan data sebaran kerapatan penduduknya, dipimpin satu dosen dan dilakukan mahasiswa. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009