London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik tajam pada Rabu waktu setempat, setelah Amerika Serikat mengatakan stok minyak mentahnya minggu lalu turun jauh lebih dari yang diperkirakan yang engindikasikan naiknya keseluruhan permintaan pada konsumen terbesar dunia itu.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari, melonjak 1,91 dolar menjadi 76,31 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk Februari melonjak 1,59 dolar menjadi 75,05 dolar dalam perdagangan sore di London.
Departemen Energi AS (DoE) mengatakan stok minyak mentahnya merosot 4,9 juta barel menjadi 327,5 juta pada pekan yang berakhir 18 Desember. Para analis memperkirakan penurunan hanya 1,1 juta barel.
DoE menambahkan, persediaan sulingan meluncur 3,1 juta barel pada minggu lalu, sementara ekspektasi analis untuk jatuh 1,6 juta barel.
Data untuk sulingan, yang meliputi minyak pemanas, adalah fokus karena musim dingin mulai menggigit di Amerika Serikat dan Eropa.
Minyak mentah berjangka telah bangkit pada Selasa karena pedagang bertaruh pada peningkatan permintaan setelah OPEC memutuskan tidak mengubah tingkat produksi resmiminyak mentah kartel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, seperti yang diperkirakan, mempertahankan kuota produksi minyak mentah tidak berubah dalam pertemuan di Angola, Selasa, memperingatkan berlama-lamanya pelemahan perekonomian dunia.
Pertemuan Selasa menutup setahun pemulihan harga minyak, yang telah naik lebih dari dua kali lipat sejak kartel menetapkan pemotongan kuota ketat di tengah krisis ekonomi mendalam setahun lalu.
"Seperti yang diperkirakan, pertemuan OPEC terbukti menjadi sebuh non-event, tapi sekarang kartel menghadapi masalah serius berusaha untuk menopang sistem kepatuhan yang bocor di minggu dan bulan-bulan mendatang," kata analis komoditas senior MF Global, Edward Meir.
"Memang, banyak menteri mengungkapkan keprihatinan atas buruknya disiplin yang ditunjukkan oleh beberapa anggota dalam mengamati pembatasan kuota, tetapi itu tidak mungkin, kartel pada tahap ini telah berpolitik akan mendorong melalui kepatuhan yang lebih ketat."
Pada Januari kartel OPEC memaksa memotong total 4,2 juta barel per hari, yang membuat harga pulih dari sekitar 32 dolar satu tahun yang lalu.
Sementara itu pekan lalu, OPEC sedikit menaikkan perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun depan tetapi mengatakan penggunaan dalam ekonomi maju akan kontraksi lagi.
Beberapa menteri OPEC telah mengatakan harga minyak saat ini -- yang telah melayang sekitar 75 dolar per barel -- yang nyaman bagi 12 anggotanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009