Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan kecewa terhadap hasil pertemuan dunia tentang perubahan iklim (COP 15) di Kopenhagen, Denmark, karena tidak mampu menghasilkan kesepakatan yang mengikat.
"Legal binding seharusnya mengikat, tapi sekarang belum. COP 15 tidak ada keputusan, tapi hanya catatan saja," kata Zulkifli di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, berbagai catatan yang dihasilkan dalam COP 15 di Kopenhagen akan diteruskan pembahasannya dalam COP 16 di Meksiko.
Indonesia berharap pertemuan dunia tentang perubahan iklim tahun depan akan menghasilkan kesepakatan yang mengikat. "Dunia sudah tahu, tapi belum sepakat dan akan diteruskan pada 2010 di Meksiko," katanya.
Indonesia tidak sekadar menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KKT) Perubahan Iklim atau Conference of Parties The United Nations Framework Convention on Climate Change di Kopenhagen, Denmark.
Dalam konferensi yang digelar mulai 7 Desember hingga 18 Desember 2009 itu, Indonesia juga mencari dukungan pendanaan untuk program perbaikan lingkungan hidup.
Dua agenda yang menjadi prioritas perbaikan lingkungan hidup di Indonesia meliputi program mengembalikan hutan ke bentuk awal atau restorasi dan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS).
Pelaksanaan kedua program itu tidak bisa sepenuhnya mengandalkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Itu nanti yang akan kita perjuangkan di Meksiko," kata Zulkifli. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009