Addis Ababa (ANTARA) - Sebanyak tujuh negara Afrika akan melakukan uji antibodi COVID-19 mulai pekan depan, menurut badan regional pada Kamis, sebagai bagian dari upaya untuk mengetahui luasnya wabah di benua tersebut.
"Liberia, Sierra Leone, Zambia, Zimbabwe, Kamerun, Nigeria dan Maroko menjadi deretan negara pertama yang melakukan uji tersebut," kata John Nkengasong, kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika yang berbasis di Addis Ababa.
Pemerintah Barat sedang memanfaatkan tes antibodi untuk menemukan seberapa banyak warga mereka yang terinfeksi, dengan harapan hal itu akan membantu pihaknya kembali membuka ekonomi.
Afrika sejauh ini telah melakukan 9,4 juta tes COVID-19, naik 10 persen pekan lalu, kata Nkengasong. Pengujian ini membuktikan apakah orang-orang saat ini tertular virus corona.
Isolasi di benua Afrika sejauh ini telah menyelamatkan pihaknya dari kondisi terburuk pandemi, namun rendahnya tingkat pengujian COVID-19 di banyak negara Afrika menandakan tingkat infeksi Afrika kemungkinan lebih tinggi dari yang dilaporkan, menurut para ahli.
Hingga Kamis Afrika mencatat lebih dari 1 juta kasus COVID-19 dan 24.113 kematian, berdasarkan hitungan Reuters.
Nkengasong menyebutkan 25 negara Afrika masih menutup total perbatasan, sementara 23 negara lainnya memberlakukan tes COVID-19 di pos pemeriksaan.
Ia menekankan perlunya memadukan tes COVID-19 di perbatasan dengan pengakuan sertifikat untuk memfasilitasi perjalanan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jika uji klinis sukses, Afrika bakal punya vaksin COVID-19 tahun depan
Baca juga: Kasus corona naik, Afsel kembali terapkan jam malam
Baca juga: Kuba mengirim dokter ke Afrika Selatan untuk perangi virus corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020