Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Hadi Purnomo, menegaskan semua sumber yang dijadikan bahan audit BPK dalam kasus Bank Century berasal dari Bank Indonesia (BI).

"Sumber lakukan audit Bank Century dari BI," katanya usai menghadiri acara pelantikan Wakil Jaksa Agung (Waja) Darmono di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono megatakan bahwa ia memiliki pandangan lain terhadap hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), namun bukan berarti dia tidak mempercayai BPK.

Ketua BPK menyatakan dari data BI diketahui tidak ada bank yang menerima FPJP (Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek) dengan rasio kecukupan modal (CAR) di bawah delapan persen.

"Data milik BPK tidak ada CAR di bawah delapan persen," katanya merujuk CAR Bank Century yang hanya 3,25 persen pada per September 2008.

Ia menegaskan apa yang disampaikan ke Pansus Bank Century itu, sesuai dengan fakta dan bukti yang ada. "Laporan investigasi ini fakta dan bukti," tegasnya.

Sebaliknya, dalam Pansus Hak Angket Bank Century, Boediono menyatakan suatu lembaga di manapun tidak memiliki kebenaran yang mutlak dan perlu ada perbandingan pandangan dari lembaga lain.

Wakil presiden yang sebelumnya menjabat gubernur Bank Indonesia (BI) ini juga mengatakan bahwa keputusan menyelamatkan Bank Century adalah keputusan benar dan dapat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.

Ketika ditanya tentang bangkrutnya bank Century apakah akibat jeleknya pengelelolaan atau dari krisis ekonomi global, Boediono menjawab: "Dua-duanya."

Boediono mengakui bahwa Bank Century adalah bank yang lemah akibat salah kelola, ditambah oleh krisis ekonomi global yang dapat mengakibatkan sistemik bagi perbankan nasional.

Boedionoi juga menjelaskan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) yang disebutnya instrumen untuk menghadapi situasi darurat saat terjadi krisis, harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan situasi.

"Apalagi saat itu likuiditas mengering. Interbank macet, instrumen harus disesuaikan dengan apa yang terjadi pada saat itu sehigga tidak terjadi bank-bank kolaps," katanya kemarin. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009