untuk masa yang akan datang pemberontakan itu dapat terjadi lagi

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesoa Asvi Warman Adam mengatakan Pancasila terbukti mampu bertahan dari rongrongan upaya kalangan yang ingin mengubah ideologi Indonesia tersebut.

"Terdapat rongrongan Pancasila sejak Indonesia merdeka tetapi Pancasila tetap eksis atau bertahan," kata peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam dalam webinar LIPI diikuti di Jakarta, Jumat.

Baca juga: DPR terima Surat Presiden tentang usulan RUU BPIP dari Pemerintah

Dia mencontohkan berulang kali Pancasila sebagai dasar negara Indonesia diuji oleh rongrongan ideologi keagamaan dan komunisme seperti yang terjadi pada beberapa pemberontakan/kudeta sejak 1945.

Asvi mencontohkan rongrongan itu seperti pemberontakan Madiun 1945, DI/TII, PRRI/Permesta, RMS, OPM dan GAM.

"Kesaktian Pancasila memiliki kemampuan bertahan dari ideologi keagamaan dan komunisme," kata dia.

Baca juga: Ketua MPR: Presiden Jokowi ingin BPIP diatur dalam UU

Baca juga: Presiden Jokowi: Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri

Kendati begitu, dia mengingatkan segala upaya rongrongan itu tidak boleh dibiarkan karena memiliki potensi yang tidak baik.

"Pemberontakan jangan dianggap hanya pergolakan daerah karena untuk masa yang akan datang pemberontakan itu dapat terjadi lagi," kata dia.

Asvi mengatakan Pancasila lahir berdasarkan kesepakatan golongan kebangsaan dan keagamaan sehingga sejatinya bisa menaungi seluruh elemen bangsa Indonesia.

Baca juga: Pakar: Harlah Pancasila 1 Juni setelah Presiden tetapkan Hari Santri

Baca juga: P2LD-LIPI segera terapkan metode kajian potensi gempa di Maluku

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020