Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Rabu, meresmikan beroperasinya pabrik milik PT Pupuk Kujang (Persero) di Cikampek yang memproduki pupuk NPK Granular berkapasitas 100.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp55 miliar.
NPK granular adalah produk diversifikasi dari yang semula hanya urea dan amonia, sedangkan pembangunannya ditempuh dengan swakelola yang melibatkan pemasok peralatan dari China, demikian Direktur Utama Pupuk Kujang Aas Asikin.
Untuk mengantisipasi kebutuhan pupuk NPK di dalam negeri, pada 2010 pemerintah mencanangkan program revitalisasi industri pupuk nasional.
Pupuk Kujang ditugasi membangun pabrik granular berkapasitas dua kali 100.000 ton per tahun pada 2010 dan pada 2011, sehingga pada awal 2012 kemampuan produksi granular Kujang menjadi 300.000 ton per tahun.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, mendorong Kujang meningkatkan produksi granular yang saat ini memiliki dua unit pabrik urea berkapasitas 570.000 ton per tahun, dua unit pabrik amonia kapasitas 330.000 ton, dan satu unit pabrik NPK Blending kapasitas 300.000 ton.
"Potensi Kujang melakukan diversifikasi ke NPK granular sangat tinggi karena ketersediaan bahan baku urea yang mencapai 1.140.000 ton per tahun," kata Mustafa.
Penggunaan pupuk majemuk granular semakin meningkat, ketimbang pupuk tunggal urea karena terbukti tingkar produksi pertanian bisa melonjak hinga 30-40 persen.
Untuk itu diutarakan Mustafa, tiga produsen pupuk granular PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Kaltim diminta melakukan spesifikasi yang disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi sebaran pupuk. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009