Beijing (ANTARA News/AFP) - Pembangkang penting China, Liu Xiaobo, mulai diadili Rabu dengan tuduhan subversi, dalam kasus yang dikritik oleh AS, Uni Eropa dan kelompok hak asasi manusia sebagai bermotif politik.
Liu yang berusia 53 tahun, penulis yang sebelumnya dipenjarakan berkaitan dengan demonstrasi prodemokrasi Tiananmen 1989, dituduh subversi terhadap kekuasaan negara setelah bersama teman-temannya menulis petisi yang dengan berani menyerukan pembaruan politik.
Para diplomat AS dan EU telah ditolak aksesnya ke pemeriksaan di sebuah pengadilan di Beijing itu setelah Washington dan Brussels pekan lalu meminta pembebasan Liu, dan pembangkang penting lain mengatakan mereka telah diperingatkan untuk tidak mencoba menghadiri sidang tersebut.
Jika dihukum, Liu -- yang telah ditahan selama satu tahun -- dia menghadapi maksimal hukuman 15 tahun penjara.
"Saya tidak memiliki harapan apapun, saya bahkan tidak dapat menghadiri pengadilan itu," kata istri Liu Xia kepada AFP pekan ini.
Ia dipertimbangkan oleh pengadilan sebagai saksi dan dengan demikian harus dipanggil untuk masuk ke ruang sidang, tapi merencanakan untuk menunggu di luar.
Liu, pernah menjadi guru besar di universitas sebelum keterlibatannya dalam demonstrasi di Tiananmen, menulis bersama teman-temannya Piagam 08, yang meminta perlindungan HAM dan pembaruan sistim satu partai komunis China.
Petisi yang diedarkan secara luas melalui Internet itu ditandatangani oleh lebih dari 10.000 orang, termasuk para pembangkang lain dan intelektual, kata Pembela HAM China, jaringan para aktivis.
"Saya bersikeras bahwa saya bagian dari kasus ini -- jika Liu Xiaobo diadili, maka seharusnya saya diadili juga," kata Bao Tong, pernah jadi pembantu penting bekas pemimpin China Zhao Ziyang, yang disingkirkan karena bersimpati pada demonstrasi Tiananmen.
"Jika ia terbukti bersalah, ini akan menjadi masalah karena ini akan berarti bahwa kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi adalah palsu," kata Bao yang merupakan penandatangan Piagam 08.
Pengadilan Liu, dibuka pada pukul 9 waktu setempat, di tengah kekhawatiran bahwa para pejabat akan berusaha untuk mempercepat pengadilan pada saat musim liburan Barat dalam upaya untuk tak terlalu menarik perhatian global.
Tuduhan subversi yang dihadapi oleh Liu adalah biasa diajukan pada orang-orang yang menyuarakan penentangannya terhadap partai Komunis yang berkuasa di China.
Kelompok-kelompok HAM menuduh Beijing mengajukan tuduhan itu untuk membungkam kritik.
Satu-satunya tujuan dari pengadilan itu adalah untuk menutupi penindasan politik yang kasat-mata dalam perangkap proses hukum. Tidak ada kejahatan yang dilakukan Liu, bahkan nasibnya telah ditentukan sebelumnya. Ini adalah ejekan pengadilan, "kata Sophie Richardson, Direktur Advokasi Asia HRW.
AS dan Uni Eropa telah meminta pembebasan tanpa syarat Liu serta diakhirinya gangguan dan penahanan atas pembangkang politik -- permintaan yang Beijing tolak sebagai "tidak dapat diterima". (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009