orang tua diingatkan untuk menunjukkan sikap tegas antipenyalahgunaan narkoba kepada anak
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengingatkan orang tua di Tanah Air terkait pentingnya melindungi anak dari bahaya ancaman penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya.
"Menyambut HUT Ke-75 RI orang tua kembali diingatkan untuk menunjukkan sikap tegas antipenyalahgunaan narkoba kepada anak," kata Zainudin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sebab, kegagalan mendidik generasi muda berarti sama saja kegagalan membangun bangsa masa depan Indonesia, ujar dia.
Baca juga: Menpora minta Paskibraka 2020 beri performa terbaik meski pandemi
Zainudin Amali mengatakan persoalan penyalahgunaan narkoba menjadi permasalahan yang serius terutama bagi generasi muda. Sebab, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan tangguh harus mendapat perhatian khusus sejak dini.
"Kegagalan dalam mendidik generasi muda sama dengan kegagalan membangun bangsa," katanya.
Ia mengatakan diperlukan kemantapan sikap tegas dan pembinaan karakter dalam menghadapi persaingan global serta berbagai ancaman yang mengintai para generasi muda. Pemuda harus diajak membudayakan anti penyalahgunaan narkoba sebagai bagian dari gaya hidup.
"Hal itu untuk menjadikan mereka sebagai generasi unggul dan membangun etos kerja produktif, terampil, kreatif, disiplin serta profesional dengan cara membebaskan mereka dari narkoba," ujar dia.
Baca juga: Menpora ajak masyarakat hidup sehat melalui senam
Hal senada disampaikan oleh Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Yunis Farida Oktaris bahwa sikap orang tua pada anti narkoba harus selalu ditanamkan dalam keluarga. Sebab, jika salah seorang anggota keluarga telah terpapar akan mudah menular pada yang lainnya.
"Orang tua dilatih untuk mengubah perilaku anak menjadi lebih baik. Karena, apabila ada satu anggota keluarga yang terpapar narkoba akan memengaruhi anggota keluarga yang lain," kata Yunis.
Perhatian utama harus diberikan pada remaja. Sebab, kelompok usia tersebut merupakan pemakai dengan persentase tertinggi sebesar 94 persen.
Sementara itu, Psikolog Universitas Indonesia (UI) Tri Iswardani mengatakan dampak penggunaan narkoba dapat merusak organ tubuh hingga akhirnya berakibat pada kematian. Selain itu, pecandu narkoba cenderung menjadi orang yang tidak sehat, malas dan tidak produktif.
Baca juga: Pemerintah segera terbitkan protokol latihan dan kompetisi olahraga
Secara bersamaan, pengguna narkoba mengalami kecanduan maka tak jarang jalan pintas yang sering dilakukan ialah tindak kriminal. Sehingga perlu banyak pendekatan menyikapi permasalahan tersebut.
"Dapat dicegah melalui tiga pendekatan yakni primer itu aware, skunder dengan psikolog, dan tersier parah harus paikolog dan dokter," katanya.
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto mengatakan meski saat ini sudah ada BNN dari tingkat pusat hingga daerah, masyarakat tetap memiliki tanggung jawab untuk menjauhkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba.
"Kesadaran seluruh masyarakat tentang bahaya narkoba harus selalu terjaga. Generasi muda akan senantiasa berkarya karena menjaga kesehatan jasmani dan rohaninya," kata dia.
Baca juga: Atlet diimbau pandai kelola keuangan kala pandemi
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020