London (ANTARA News/AFP) - Dolar AS menguat pada Selasa waktu setempat, setelah laporan penjualan rumah AS pada November melonjak lebih tinggi dari perkiraan meskipun pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga direvisi turun menjadi 2,2 persen.

Mata uang tunggal Eropa berpindah tangan pada 1,4241 dolar pada akhir transaksi di London, turun dari 1,4281 dolar di New York akhir Senin.

Terhadap mata uang Jepang, dolar naik menjadi 91,68 yen dari 91,15 yen pada Senin, sementara euro naik di 130,56 yen dari 130,17 yen.

Dolar didorong oleh laporan bahwa penjualan rumah yang ada (existing homes) di AS melonjak 7,4 persen pada November ke level tertinggi sejak Februari 2007, menunjukkan pemulihan dalam sektor di episentrum dari krisis ekonomi global.

National Association of Realtors mengatakan penjualan terutama disebabkan oleh serbuan pembeli rumah pertama yang mengambil keuntungan dari pajak kredit pemerintah, tetapi mengindikasikan bahwa ini akan mengarah pada "sebuah pasar berkelanjutan sendiri di paruh kedua 2010."

Para analis mengatakan data menunjukkan bahwa Federal Reserve AS bisa mulai mengurangi langkah-langkah untuk mendukung ekonomi AS dan bergerak menaikkan suku bunga dari rekor rendah dalam langkah yang akan membuat dolar lebih menguntungkan.

Perdagangan mata uang menunjukkan korelasi positif antara berita ekonomi AS dan sebuah kenaikan dalam aset lebih berisiko tapi menghasilkan lebih tinggi seperti euro yang mungkin sekarang telah rusak dan dolar tidak lagi dilihat sebagai unit "safe haven" utama, mereka menambahkan.

"Tes adalah apakah dolar AS terus memanfaatkan sinyal positif dari ekonomi AS," kata Daragh Maher dari Calyon, bank Perancis.

Tim Hughes dari perusahaan keuangan taruhan tersebar IG Index, berkata: "Dengan keduanya, dolar dan Wall Street meningkat baru-baru ini, ada perasaan bahwa ekonomi global mungkin perlahan mengkalibrasi ulang."

"Pergerakan ke masa liburan, banyak yang akan mencerminkan bahwa dunia tiba-tiba tampak cerah, terutama bila dibandingkan dengan kesuraman setahun yang lalu," tambahnya.

Euro juga dihukum oleh krisis utang di Yunani, yang telah meningkatkan kekhawatiran tentang solvabilitas negara-negara zona euro lain dan apa yang akan dilakukan Bank Sentral Eropa jika salah satu anggotanya default pada utang.

Moody`s pada Selasa menjadi yang terakhir dari tiga pemeringkat internasional utama bulan ini menurunkan peringkat kredit pemerintah Yunani, yang bergulat dengan masalah utang yang membengkak dan protes publik.

Namun, penurunan peringkat ke A2 dari A1 lebih ringan daripada yang di ditakutkan dan saham Athena pulih. Moody`s mengatakan, Yunani menghadapi risiko likuiditas jangka pendek "sangat terbatas" tetapi harus merombak keuangan publik dalam jangka panjang.

"Kami menafsirkan ini sebagai langkah pertama dalam upaya kami untuk meyakinkan pasar," kata seorang pejabat departemen keuangan menambahkan bahwa penurunan peringkat lebih tajam akan menempatkan negara "pada sebuh tepi pisau cukur."

Penurunan peringkat terbaru dilakukan karena pembuat undang-undang Yunani memperdebatkan anggaran 2010, yang menurut pemerintah bertujuan mengurangi pertumbuhan defisit publik dan mengurangi kekhawatiran solvabilitas negara. Sebuah pemungutan suara diperkirakan pada Rabu.

Juga memukul kepercayaan investor di pasar adalah laporan bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga ini lebih buruk daripada perkirakan sebelumnya -- ditetapkan pada 2,2 persen bukan 2,8 persen.

Laporan tetap menegaskan bahwa ekonomi terbesar dunia terayun kembali ke pertumbuhan dalam periode Juli-September setelah empat kuartal kontraksi dalam resesi terburuk beberapa dasawarsa.

Sementara pound Inggris jatuh karena data resmi menunjukkan bahwa Inggris masih dalam resesi.

Kantor Statistik Nasional mengatakan bahwa produk domestik bruto Inggris (PDB) kontraksi 0,2 persen selama kuartal ketiga dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.

Statistik sebelumnya menempatkan kontraksi pada 0,3 persen, sementara konsensus proyeksi analis kali ini menunjukkan PDB menyusut hanya 0,1 persen.

Di London, euro berpindah tangan pada 1,4241 dolar terhadap 1,4281 dolar akhir Senin, 130,56 yen (130,17), 0,8928 pound (0,8896) dan 1,4935 franc Swiss (1,4938).

Dolar berdiri di 91,68 yen (91,15) dan 1,0487 franc Swiss (1,0458). Pound berada pada 1,5951 dolar (1,6050).

Di London Bullion Market, harga emas turun menjadi 1.084 dolar per ons dari 1.105,50 dolar akhir Senin. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009