Makassar (ANTARA News) - Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, penjual terompet mulai "menjamur" di Kota Makassar dengan memanfaatkan bahu jalan sebagai lokasi jualan.
"Berjualan terompet ini merupakan usaha sambilan, tapi untungnya lumayan dengan modal yang tidak terlalu banyak," kata salah seorang pedagang musiman Rusdi yang menjual terompet di Jalan AP Pettarani, Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, untuk menghasilkan terompet yang bentuknya menarik calon pembeli, dia bersama temannya cukup bermodal Rp250 ribu saja untuk menghasilkan 100 buah terompet yang terbuat dari karton, botol plastik dan kertas warna.
Menurut dia, selain membeli bahan dasar terompet seperti kertas warna, juga ada bahan yang dikumpulkan dari barang bekas, seperti botol plastik ataupun gelas plastik.
Hal senada dikemukakan pedagang terompet lainnya Masniah.
"Modal sebuah terompet rata-rata hanya Rp3.000, namun setelah jadi, harga jualnya dapat mencapai Rp7.000 - Rp10.000 per buah," ujarnya.
Dia mengatakan, sepekan menjelang Natal, harga terompet yang dijual rata-rata masih dipatok antara Rp3.500 - Rp7.500 per buah. Namun sehari menjelang tahun baru, harga terompet bisa mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya.
"Kami hanya berharap agar hujan tidak turun pada malam pergantian tahun, agar terompet yang dijual laris," katanya.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009