Yogyakarta (ANTARA) - Warga Kota Yogyakarta membuka Dapur Balita di lingkungan rukun warga untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak pada masa pandemi COVID-19.

Dapur Balita bentukan warga kini sudah tersedia di 35 rukun warga dan diharapkan meluas ke area yang lain di Yogyakarta.

"Warga membentuk relawan yang memiliki kepedulian terhadap kesulitan yang dialami masyarakat di masa pandemi seperti sekarang ini. Relawan tersebut kemudian mengumpulkan bahan makanan atau uang dari warga untuk dimasak dan dibagikan ke balita," kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta Tyasning Handayani di Yogyakarta, Jumat.

Kegiatan Dapur Balita diselaraskan dengan kegiatan posyandu. Dapur Balita menyesuaikan penyusunan menu makanan dengan kebutuhan gizi anak di bawah usia lima tahun.

"Kegiatan ini murni swadaya dari masyarakat dan menjadi bagian dari Gerakan Ngluwihi Mbagehi yang muncul di masa pandemi COVID-19," kata ​​​​ Tyasning.

Menurut dia, sebagian besar relawan yang tergabung dalam kegiatan Dapur Balita merupakan anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Dapur Balita, ia menjelaskan, merupakan wujud kepedulian warga pada upaya pemenuhan kebutuhan gizi anak dan balita dari keluarga-keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Kegiatan ini juga menjadi upaya untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap terjaga dengan baik, tidak mengalami kekurangan gizi yang kemudian bisa mengakibatkan stunting," katanya.

Selain Dapur Balita, ada program inovasi lain yang dijalankan warga Kota Yogyakarta dalam upaya mendukung tumbuh kembang balita.

Kecamatan Gondomanan di Kota Yogyakarta meluncurkan program Mubeng Posyandu (M-Posyandu). Di Kecamatan Gondomanan terdapat 25 posyandu.

Dalam program M-Posyandu, para kader mendatangi rumah warga yang memiliki balita untuk mengecek tumbuh kembang balita, termasuk mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala serta memberikan makanan tambahan.

Selain itu, ada gerakan berbagi sayuran di Kota Yogyakarta. Warga di kampung sayur Bausasran membagikan sayuran kepada warga di daerah lain yang membutuhkan dan di Kelurahan Wirogunan warga mengumpulkan iuran untuk membeli sayur dan membagikannya kepada warga yang membutuhkan.

Baca juga:
Konsumsi pangan Kota Yogyakarta turun hingga 50 persen akibat pandemi

Jogja untuk Jogja, upaya Kota Yogyakarta untuk bangkit

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020