Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI (bidang pertahanan, hubungan luar negeri, intelijen negara, komunikasi dan informatika) Fayakhun Andriadi menyatakan, saatnya Indonesia mengembalikan kejayaan dan kewibawaan TNI Angkatan Laut (AL) untuk menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ketika saya mengikuti kunjungan kerja (kunker) Komisi I DPR RI ke Nunukan-Tawao (perbatasan RI-Malaysia), saya menyaksikan betapa gagahnya kapal-kapal sejenis korvet dari Tentara Laud Diraja Malaysia (TLDM) berpatroli, sementara kapal-kapal kita perlu mendapat perhatian lebih serius," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Selasa.
Karena itu, dia mendukung terciptanya armada TNI Angkatan Laut yang berwibawa dan disegani di kawasan ini, dengan mulai membangun kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) termasuk kapal-kapal berbagai jenis di dalam negeri.
"Pada dasarnya, negara kita mampu memroduksi sendiri kapal-kapal perang yang dibutuhkan sesuai dengan skala kemampuan masing-masing perusahaan kapal nasional," katanya.
Fayakhun Andiradi menunjuk, selain PT PAL di Surabaya, PT DOK Koja Jakarta, juga ada perusahaan galangan kapal di Batam, Banyuwangi, Makassar, Bitung, hingga Manokwari yang bisa diberdayakan.
"Asalkan ada dukungan berupa `politicall will` pemerintah melalui Departemen Pertahanan (Dephan), Departemen Keuangan (Depkeu), Markas Besar (Mabes) TNI dan TNI Angkatan Laut, perbankan nasional, semuanya bisa. Jangan lagi mengandalkan impor," katanya.
Fayakhun Andriadi menambahkan, Indonesia memang belum mampu membuat kapal-kapal perusak atau sejenis kapal induk.
"Namun, untuk menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman `illegal fishing`, perompakan dan penelundupan, pelanggaran batas wilayah, `human trafficking`, tidak memerlukan kapal sekelas kapal perusak, hanya memerlukan sekelas korvet," katanya.
Sejatinya, kata Fayakhun Andriadi, Indonesia sudah mampu membuat sendiri kapal-kapal sekelas korvet itu di dalam negeri.
"Pengalaman ketika kunker di Kalimantan Timur membuktikan, Malaysia juga menggunakan kapal-kapal perang sekelas korvet dalam melakukan patroli mengamankan perairannya. Ternyata ukurannya juga tidak lebih besar dari milik kita. Tetapi, itupun sudah membuat `keder` kapal-kapal perang Indonesia yang sekelas," katanya.
Fayakhun Andriadi berharap, ada keseriusan pemerintah untuk memberdayakan industri alutsista domestik, terutama dalam rangka pengadaan 151 kapal TNI Angkatan Laut dalam tiga tahun ke depan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009