Aceh Besar (ANTARA) - Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan keberhasilan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Aceh menjadi tanggung jawab semua pihak (Konsorsium) yang telah tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe.
"Komitmen penyertaan modal oleh para konsorsium yang baru terealisasi saat ini adalah PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), sementara konsorsium lain seperti Pertamina dan Pelindo I belum merealisasikan komitmen mereka," kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di sela-sela rapat virtual membahas permasalahan KEK Arun, di Jakarta, Kamis (13/8).
Ia menjelaskan Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan realisasi pengembangan KEK dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
"KEK Arun adalah proyek negara dan dalam hal ini amanahnya diemban oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh, karena itu, pengembangan dan keberhasilan pengoperasian KEK Arun adalah tanggung jawab semua pihak untuk menindaklanjuti prospek paling strategis," katanya.
Baca juga: Aceh minta dukungan Menko Perekonomian soal kelanjutan KEK Arun
Plt Gubernur menambahkan, terkait fasilitas KEK Arun sudah punya semua kriteria pengembangan seperti terkait kelembagaan, infrastruktur, dan ditambah lahan yang tinggal digunakan.
Plt Gubernur Aceh percaya, apa yang sudah dilakukan semua pihak, terutama oleh pengurus perusahaan sudah maksimal dan dirinya terus mendorong komitmen konsorsium lainnya untuk segera melakukan pengembangan secepatnya agar sumber daya devisa negara dapat bertambah dan berefek pada meningkatnya perekonomian daerah.
KEK Arun Lhokseumawe terletak di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh dan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017.
Baca juga: Plt Gubernur Aceh bertemu Kepala BKPM bahas KEK Arun
KEK ini bertumpu pada lokasi geografis Aceh yang dilintasi oleh Sea Lane of Communication (SloC), yaitu Selat Malaka dan mempunyai keunggulan komparatif untuk menjadi bagian dari jaringan produksi global atau rantai nilai global.
KEK Arun Lhokseumawe ini terbentuk dari konsorsium beberapa perusahaan eksisting, yaitu PT Pertamina, PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM), PT Pelindo I, dan Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) terdiri atas 3 (tiga) kawasan, yaitu kompleks kilang Arun, Kecamatan Dewantara serta Desa Jamuan yang merupakan lokasi pabrik PT KKA.
Baca juga: Kadin sambut positif keinginan UEA investasi di Aceh
Baca juga: Menkeu segera limpahkan kewenangan aset PT Arun ke pemda Aceh
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020