Upaya optimalisasi pasar penerbangan carter ini menjadi fokus bisnis yang terus kami kembangkan di tengah kondisi pandemi COVID-19 ...
Jakarta (ANTARA) - Maskapai nasional Garuda Indonesia memperkuat pasar layanan penerbangan sewa melalui penyediaan fasilitas layanan penerbangan terhadap tenaga kerja sektor pertambangan yang bertugas di area lapangan.
Upaya tersebut salah satunya diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama antara Garuda Indonesia dengan PT Putra Perkasa Abadi, perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Direktur Utama PT Putra Perkasa Abadi Christianto Setyo di , Tangerang, Kamis.
Melalui kerja sama itu, Garuda Indonesia akan menyediakan layanan penerbangan sewa untuk kebutuhan rotasi kru PT Putra Perkasa Abadi dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 dan Bombardier CRJ-1000 untuk rute dari dan menuju Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, dan Samarinda.
Baca juga: Garuda: Holding penerbangan-pariwisata bangkitkan pariwisata lokal
“Upaya optimalisasi pasar penerbangan carter ini menjadi fokus bisnis yang terus kami kembangkan di tengah kondisi pandemi COVID-19 mengingat layanan penerbangan carter saat ini menjadi salah satu opsi utama bagi sektor industri migas dan pertambangan yang membutuhkan fleksibilitas layanan transportasi udara bagi kebutuhan mobilitas tenaga kerjanya,” kata Irfan.
Sementara itu Direktur Utama PT Putra Perkasa Abadi Christianto Setyo mengatakan kerja sama tersebut memberikan nilai tambah bagi kedua pihak.
Baca juga: Penumpang sepi, Garuda kirim kargo hasil laut Indonesia ke China
“Dengan penerbangan carter ini, kami ingin memastikan bahwa setiap karyawan kami baik yang akan berangkat dan pulang cuti lapangan maupun tugas lainnya mendapatkan fasilitas transportasi udara yang aman dan sehat,” katanya.
Layanan penerbangan carter selama masa pandemi menjadi salah satu kebutuhan utama sektor industri yang semakin menjanjikan. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan pendapatan layanan penerbangan tidak berjadwal Garuda Indonesia yang meningkat signifikan 392,38 persen menjadi 21,54 juta dolar AS pada semester I 2020 dari periode sebelumnya yaitu 4,37 juta dolar AS berdasarkan laporan keuangan (unaudited).Baca juga: Dirut katakan yang bisa selamatkan Garuda hanya penumpang
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020