Untuk sterilisasi nanti seluruh gedung akan disemprot disinfektan
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Batu memutuskan menutup Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Jawa Timur, selama empat hari untuk dilakukan sterilisasi total guna menghindari penambahan kasus positif COVID-19 di lingkungan tersebut.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Batu Santi Restuningsasi mengatakan bahwa sterilisasi Balai Kota Among Tani tersebut akan dilakukan pada 18-21 Agustus 2020, dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) akan bekerja dari rumah.
"Penutupan sementara sudah disepakati. Perlu ditegaskan, ini adalah Work From Home (WFH) bagi ASN, jadi bukan libur. Pelayanan akan diberikan secara online, dan bekerja di rumah," kata Santi, di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis.
Santi menjelaskan, keputusan untuk menutup Balai Kota Among Tani tersebut, merupakan langkah yang diambil setelah didapati ASN di enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Para ASN yang terkonfirmasi positif tersebut, sehari-hari bertugas di Bagian Kesra (Kesejahteraan Masyarakat), DP3A2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana).
Selain itu juga pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Bagian Umum, Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika), Bagian Kesbangol (Kesatuan Bangsa dan Politik), dan Dinas Kesehatan.
Diharapkan, lanjut Santi, dengan adanya sterilisasi dan penutupan sementara gedung Balai Kota Among Tani tersebut, bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Namun, penutupan balai kota tersebut tidak bisa dilakukan selama 14 hari.
"Balai Kota Among Tani tidak bisa ditutup selama 14 hari, karena banyak masyarakat membutuhkan pelayanan," tambah Santi.
Sterilisasi akan dilakukan selama dua hari, mulai 18-19 Agustus 2020. Kemudian akan dilanjutkan pada 20-21 Agustus 2020, yang merupakan hari libur untuk memperingati 1 Muharram. Selama empat hari penutupan tersebut, ventilasi balai kota akan dibiarkan terbuka untuk pergantian udara.
"Untuk sterilisasi nanti seluruh gedung akan disemprot disinfektan, seluruh ventilasi akan dibuka agar sirkulasi atau pergantian udara bisa berjalan baik," kata Santi.
Baca juga: Seorang ibu hamil positif COVID-19 meninggal dunia di Kota Batu
Baca juga: Masyarakat diminta tetap waspada masuki masa transisi normal baru
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batu M Chori mengatakan bahwa pihaknya memastikan layanan untuk masyarakat di Balai Kota Among Tani, masih berjalan, namun dengan pembatasan jumlah ASN yang bertugas.
"Kebijakan WFH untuk ASN non-pelayanan. Sementara untuk unit pelayanan, tetap bertugas, tetapi dengan pembatasan jumlah," kata Chori.
Chori menambahkan, beberapa pelayanan yang masih buka dengan pembatasan ASN seperti Dispendukcapil, Dinas Penanaman Modal dan Perijinan, serta beberapa dinas lainnya seperti Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Batu.
Kemudian, lanjut Chori, bagi ASN yang melaksanakan WFH, juga disiapkan surat pernyataan bahwa selama bekerja di rumah, ASN tidak boleh keluar rumah atau harus melakukan isolasi, dan melaksanakan tugas diikuti dengan target kinerja yang terukur.
Diharapkan, dengan adanya sterilisasi total tersebut bisa mencegah potensi penyebaran COVID-19 di perkantoran dan memutus mata rantai penularan COVID-19 di kalangan ASN. Selama masa penutupan tersebut, masyarakat diharapkan menggunakan pelayanan melalui sistem daring atau online.
Di Kota Batu, tercatat hingga saat ini ada sebanyak 199 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia, 156 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan.
Baca juga: Sebanyak 48 pasien COVID-19 di Kota Batu dinyatakan sembuh
Baca juga: Sektor perhotelan di Kota Batu diperbolehkan mulai beroperasi
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020