Medan (ANTARA News) - Sindikat narkoba internasional dewasa ini dalam menjalankan bisnisnya cukup licik, dan sering memanfaatkan wanita sebagai kurir dalam menjalankan bisnis ilegal itu.
"Menggunakan jasa wanita tersebut, tujuannya agar kegiatan menyeludupkan barang terlarang itu tidak dapat dipantau petugas," kata Ketua Umum DPD Gerakan Anti Narkotika (Granat) Sumut, H. Hamdani Harahap di Medan, Senin, diminta komentarnya mengenai jaringan narkotika itu.
Menurut dia, memanfaatkan wanita sebagai kurir narkoba itu, sudah sering dilakukan dan mereka juga berhasil diamankan aparat penegak hukum di bandara Soekarno -Hatta, Polonia Medan dan Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjung Balai.
Belum lama ini, petugas Bea dan Cukai Tanjung Balai berhasil mengamankan wanita penduduk Aceh membawa narkoba berupa shabu-shabu dari Malaysia.
Shabu -shabu dari dari Pulang Pinang itu dibawa dengan menggunakan kapal ferry tujuan Pelabuhan Tanjung Balai atau sekitar lebih kurang 250 km arah selatan Kota Medan.
Barang terlarang itu disuruh dibawa oleh sindikat narkoba di luar negeri untuk diantarkan kepada seseorang di Kota Medan.
Namun, kegiatan itu tidak berhasil karena keburu diamankan petugas yang mencurigai wanita tersebut.Setelah diperiksa melalui sinar X-ray, ternyata shabu-shabu itu disimpan di dalam lespeker.
"Modus yang dilakukan wanita itu cukup rapi untuk mengelabui petugas.Ini dapat dijadikan pengalaman bagi petugas dan perlu mencurigai wanita yang datang dari luar negeri," kata Hamdani.
Ia mengatakan, gembong narkoba memanfaatkan wanita untuk membawa atau menyembunyikan narkoba, karena kaum hawa itu banyak berhasil, bila dibandingkan laki-laki.
Karena selama ini, agen narkoba dari luar negeri memakai jasa laki-laki , namun banyak gagal dan tertangkap petugas.
Biasanya, narkoba yang dibawa wanita itu disimpan di bagian celana dalam, dalam tas, ditelan dalam perut. masuk termos air dan berbagai cara lainnya,
Untuk itu, diharapkan kepada petugas jangan sampai lengah, dan tetap mencurigai dan memeriksa setiap penumpang wanita, anak-anak dan lainnya.
Sehingga upaya, warga untuk menyeludupkan narkoba itu bisa digagalkan dan menangkap pelakunya.
"Petugas kepolisian dan bea dan cukai harus tetap mengawasi dan mencurigai para penumpang wanita dan lelaki yang datang dari luar negeri baik di pelabuhan, maupun di bandara," kata Hamdani juga advokat terkenal di Sumut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009