Ada buffer 14 persen menuju 80 persen

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengatakan kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien COVID-19 hingga saat ini masih memadai, bahkan dengan perkiraan peningkatan kasus dalam beberapa waktu ke depan.

"Apabila keadaannya meningkat, tentunya kita tidak harapkan, ada rumah sakit lainnya yang bisa disiapkan untuk menangani COVID-19 dengan persiapan-persiapan yang matang. Jadi pada saat ini kondisinya masih terkendali. pemerintah tetap memperhatikan kondisi ini dengan adanya potensi peningkatan kasus,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Menurut Wiku, tingkat okupansi di RS rujukan COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Tanah Air saat ini sebesar 66 persen. Sedangkan rentang BOR yang aman adalah 60-80 persen. Dengan demikian, menurut dia, Indonesia masih memiliki cadangan (buffer) sekitar 14 persen.

“Ada buffer 14 persen menuju 80 persen, dan tentunya ini adalah BOR RS dengan tempat tidur khusus pasien COVID-19,” ujar dia.

Baca juga: Ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Medan penuh

Baca juga: Gugus tugas COVID-19 Sidoarjo usulkan tambahan rumah sakit rujukan

Meskipun demikian, Satgas mengharapkan respon cepat masyarakat jika terdapat individu yang diduga terjangkit COVID-19. Masyarakat dapat segera melapor ke Satgas Penanganan COVID-19 daerah jika terdapat individu di komunitasnya yang diduga terpapar COVID-19 atau memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.


“Masyarakat segera lapor, kalau ada gejala COVID-19 sehingga bisa dapat ditangani lebih awal,” ujarnya.

Hingga Kamis ini, kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 132.816 kasus. Di antara kasus positif itu, pasien COVID-19 yang berhasil pulih sebanyak 85.798 orang, dan 5.968 orang meninggal dunia.

Baca juga: Wagub Ariza nyatakan kapasitas rumah sakit rujukan lebih dari cukup

Baca juga: 300 pasien COVID-19 sembuh di RSK Dadi Makassar

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020