"Hal ini menunjukkan kesiapan dan kerja partai terlihat lebih rapih dalam menjalankan proses rekrutmen dan seleksi secara internal," kata Budiarti, di Jakarta, Kamis.
Kesiapan itu bukan saja saat partai berlambang banteng moncong putih itu mengumumkan hasil dukungannya, tapi sudah dari beberapa bulan sebelumnya.
Baca juga: PDI Perjuangan dan PKS berpotensi warnai Pilkada Surabaya 2020
"Kelihatan dari beberapa bulan sebelumnya yang memperlihatkan kalau PDI Perjuangan membuka pendaftaran bagi calon, pengurus partai di tingkat daerah menjalankan mekanisme seleksi internal, dan lainnya," katanya.
PDI Perjuangan, kata dia, menunjukkan kepercayaan tinggi sebagai partai pemenang pada Pilkada 2020 ini. Dan tentunya menunjukan keinginan menang yang sangat tinggi.
"PDI Perjuangan dapat dikatakan mengawal calon pilihannya sendiri dan tidak sekedar ikut-ikut mendorong calon partai lain yang sudah terbentuk. Dalam konteks ini, meskipun tentu saja banyak calon PDI Perjuangan diusung bersama dengan partai lain, tetapi PDI Perjuangan menjadi partai pengusung utama calon atau setidaknya yang paling awal mengusung calon," katanya.
Baca juga: Pakar politik: PDIP punya pekerjaan berat di Pilkada Surabaya
Selain itu, kata dia, apa yang dilakukan PDI Perjuangan menunjukkan cara kerja yang memiliki strategi dalam Pilkada.
Budiarti, dengan mengumumkan lebih awal, PDIP punya waktu yang lebih banyak untuk memetakan strategi pemenangan, pemetaan konstituen, menentukan metode kampanye, dan hal lainnya dengan tepat.
"Jika waktu ini dimanfaatkan untuk mematangkan strategi partai memenangkan para calon, maka PDI Perjuangan berpeluang menjadi juara umum dalam pilkada besok," ucap dia.
Baca juga: Pengamat: Rekomendasi PDIP untuk Bacawali Surabaya terbilang rumit
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020