Jika kekurangan masker sebaiknya menginfokan kepada kami

Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua meminta sekolah di wilayahnya untuk tidak memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) jika tidak memiliki persediaan masker bagi siswanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Kamis, mengatakan hal ini dilakukannya agar protokol kesehatan tetap terjaga dan keselamatan guru serta murid terlindungi dari terpapar COVID-19.

"Jika kekurangan masker sebaiknya menginfokan kepada kami, seperti di Kabupaten Supiori, karena kekurangan masker sehingga diminta tutup kembali, padahal sudah buka selama satu minggu," katanya.

Baca juga: Siswa Taruna Papua isolasi di sekolah cegah penularan COVID-19

Menurut Christian, untuk itu, pihaknya sedang membutuhkan bantuan masker di mana diharapkan semua pemangku kepentingan dapat turut berpartisipasi membantu.

"Hingga kini tercatat 16 NGO dan dua kepala daerah yang bersedia untuk membantu pengadaan masker ini, di antaranya Bupati Keerom," ujarnya.

Dia menjelaskan jika pihaknya membuka sekolah lalu ada siswa yang terpapar COVID-19 karena kesalahan prosedur maka pemerintah daerah harus bertanggung jawab.

"Sehingga kabupaten dan kota harus memperhatikan hal ini dengan baik agar tidak ada siswa dan guru yang terpapar COVID-19," katanya lagi.

Dia menambahkan pihaknya meminta kepada kepala dinas pendidikan pada seluruh kabupaten di Papua agar berhati-hati jika hendak membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan bertatap muka, jangan sampai ada kluster baru ke depannya.

Baca juga: Pemprov Papua sebut tak ada klaster baru dari mulainya KBM tatap muka

Baca juga: Disdik Papua segera berkoordinasi terkait mahasiswa terkarantina

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020