Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN memperkirakan belanja modal (capital expenditure/capex) seluruh perusahaan milik negara pada 2010 bakal meningkat sekitar 10 persen dari total "capex" BUMN 2009 sebesar Rp152 triliun.
"Peningkatan `capex` didorong perkiraan bahwa kondisi ekonomi pada 2010 akan lebih baik," kata Menneg BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Menurut Mustafa, sektor yang memiliki prospektif kinerja keuangan antara lain sektor pertambangan, perbankan, telekomunikasi, dan perkebunan.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan setiap sektor dari seluruh deputi.
"Saya akan memanggil seluruh BUMN untuk merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2010," katanya.
Lebih lanjut diutarakan Mustafa, pemanggilan BUMN untuk mendorong dilakukannya efisiensi, mengurangi biaya produksi dan sinergi antar BUMN.
"Tidak hanya perusahaan besar, tetapi seluruh BUMN harus melakukan terobosan untuk peningkatan kinerja keuangan," tegasnya.
Meski sejumlah BUMN disebutkan memiliki prospektif kinerja yang lebih bagus, Mustafa menuturkan beberapa BUMN belum bisa diharapkan untuk meningkatkan kinerja.
"BUMN Strategis jangan banyak berharap. Mereka harus meningkatkan kemampuan peluang pasar yang diberikan Departemen Pertahanan," tegas Mustafa.
Ia melanjutkan, yang penting bagi BUMN Strategis saat ini adalah mereka bisa memasok alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara cepat.
Sebelumnya empat BUMN Strategis, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad mendapat kontrak untuk memasok alutsista bagi Dephan dan Polri. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009