Yogyakarta (ANTARA News) - Tim Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta memastikan, situs yang ditemukan di kawasan kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Jalan Kaliurang Yogyakarta merupakan bangunan candi, bukan petirtaan atau pemandian.

"Namun demikian, tim BP3 Yogyakarta belum bisa memastikan candi dari agama apa atau tahun berdirinya, karena petunjuk penting lainnya seperti arca belum ditemukan," kata Kepala Tim Pemugaran BP3 Yogyakarta Budhy Sancoyo di Yogyakarta, Senin.

Ia mengatakan, pada penggalian hari kedua ini tim berhasil menggali pagar utama pada candi tersebut. Lebar tutup pagar 50 cm dengan luas halaman utama 6x6 meter dan pintu masuk berukuran 60 cm.

"Hal itu agak berbeda dengan temuan di luar pagar pintu utama yang diperkirakan pusat peradaban yang hanya mempunyai lebar tutup 38 cm," katanya.

Di pagar candi utama di ujung sebelah barat ditemukan antefik atau segitiga ganda sebagai hiasan sudut yang sama dengan antefik yang ditemukan di pagar yang berjarak tujuh meter dari pagar utama.

Menurut dia, meskipun antefik telah ditemukan, namun tim belum bisa memastikan candi dari agama apa. Antefik di  candi agama Hindu dan Budha pada dasarnya sama, karena hiasan sudut sudah umum, yang membedakan adalah arcanya.

"Penggalian kali ini juga berhasil menemukan satu fragmen atau pecahan dari batu yang utuh yang diduga merupakan bagian dari pecahan batu candi dari pinggir candi sisi sebelah barat yang juga berjarak tujuh meter," katanya.

Namun demikian, menurut dia, belum dapat dipastikan fragmen itu dari bagian candi yang mana, karena tim ekskavasi BP3 Yogyakarta masih menggali kotak-kotak lain yang sudah dipatok sebelumnya.

Ia mengatakan, dalam 12 hari ke depan tim ekskavasi hanya akan fokus mengejar desain bangunan candi dengan mengerahkan 10 tenaga ahli dari BP3 Yogyakarta dibantu tenaga lokal sebanyak 20 orang.

"Untuk pekan kedua ekskavasi, setelah kotak-kotak sasaran digali, baru akan digali lebih dalam lagi untuk mengetahui kedalaman candi," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009