Saya yakin telah memilih orang yang tepat untuk bergabung dengan saya sebagai wakil presiden Amerika Serikat berikutnya, dan itu adalah Senator Kamala Harris

Washington (ANTARA) - Calon presiden Joe Biden dan pasangan calon wakil presiden barunya Kamala Harris tampil bersama untuk pertama kalinya dalam kampanye pada Rabu, di mana Biden mengatakan Harris merupakan "pilihan yang tepat" untuk membantunya menyingkirkan Donald Trump dari Gedung Putih.

Di gimnasium sekolah menengah atas di kota asalnya Wilmington, Delaware Biden memuji Harris sebagai mitra pemerintahan yang berpengalaman dan berprestasi, yang akan membantunya memenuhi agenda kampanyenya.

"Saya yakin telah memilih orang yang tepat untuk bergabung dengan saya sebagai wakil presiden Amerika Serikat berikutnya, dan itu adalah Senator Kamala Harris," kata Biden saat memperkenalkan Harris, yang duduk di belakangnya di atas panggung untuk menyaksikan pidato Biden.

"Dia siap untuk menjalankan tugas ini pada hari pertama. Kami berdua siap untuk bekerja membangun kembali negara ini," katanya.

Baca juga: Juru kampanye Biden minta Twitter dan Facebook hapus unggahan Trump
Baca juga: Tim kampanye Trump habiskan dana lebih dari Rp735 M pada Juni 2020

Penampilan bersama itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Biden secara resmi menerima pencalonan presiden dari Partai Demokrat pada konvensi partai pekan depan, yang sebagian besar akan berlangsung secara virtual karena pandemi virus corona.

Konvensi Partai Republik, di mana Presiden Donald Trump akan dinominasikan untuk mengejar masa jabatan empat tahun kedua, menyusul seminggu kemudian dan memulai kontes selama 10 pekan menuju pemilihan pada 3 November.

Harris, senator Amerika Serikat berusia 55 tahun dari negara bagian California, diumumkan sebagai pilihan Biden pada hari Selasa setelah proses seleksi yang menarik perhatian ekstra karena usia Biden. Mantan wakil presiden berusia 77 tahun itu akan menjadi presiden tertua jika dia menang, dan menimbulkan spekulasi bahwa dia tidak akan mencalonkan diri kembali pada 2024.

Harris, wanita kulit hitam pertama dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang tampil dalam tiket kepresidenan partai besar AS, adalah putri dari dua imigran, ibunya dari India dan ayahnya dari Jamaika.

Peristiwa hari Rabu di kampung halaman Pesisir Timur Biden berlangsung pada ulang tahun ketiga unjuk rasa "Unite the Right" di Charlottesville, Virginia, di mana bentrokan kekerasan meletus saat supremasi kulit putih dan neo-Nazi turun ke kota itu.

Biden mengatakan komentar Trump setelah bentrokan bahwa ada "orang yang sangat baik di kedua belah pihak" -yang menuai kritik luas- meyakinkan dia untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Dalam beberapa bulan terakhir, karena kerusuhan telah mengguncang banyak kota AS setelah polisi membunuh pria berkulit hitam George Floyd pada bulan Mei di Minneapolis, Harris telah menjadi suara lantang yang menyerukan perubahan. Dia telah berbaris bersama pengunjuk rasa dan mendorong undang-undang untuk mereformasi praktik kepolisian.

Kerumunan sekitar 75 orang berkumpul di luar, di bawah hujan ringan sebelum acara untuk sekilas melihat Biden dan Harris, memegang tanda dan mengambil foto. Sebagian besar adalah pendukung dan beberapa meneriakkan nama Harris, meskipun beberapa adalah orang yang tidak mendukung Biden.

Dalam memilih Harris, Biden memilih mantan saingannya dalam nominasi, yang momen kampanye paling berkesan datang selama debat di televisi ketika Harris mengkritik posisi masa lalu Biden dalam menggunakan busing (memindahkan murid untuk mempromosikan integrasi rasial) untuk mengintegrasikan sekolah.

Tapi Harris dianggap sebagai pilihan yang relatif aman. Dia adalah juru kampanye yang lebih dinamis dibandingkan Biden dan akan diandalkan untuk membantu memberi energi kepada pemilih kulit hitam, yang mewakili daerah pemilihan penting bagi Biden di negara bagian yang menjadi medan pertempuran pemilihan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Penasihat Joe Biden bentuk tim pergantian presiden AS
Baca juga: Kampanye Biden serang kebijakan Trump soal Arab Saudi-Korea Utara

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020