Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp26,6 miliar kepada 3,8 miliar saham beredar atau Rp7 per lembar saham.
Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh mengatakan, dividen tunai yang dibagikan tersebut dimaksudkan sebagai apresiasi kepada seluruh pemegang saham perusahaan berkode emiten MARK tersebut.
"Manajemen MARK telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, antara lain dengan mengusulkan dividen tunai setiap tahunnya. Dan tahun ini merupakan tahun ketiga MARK membagikan dividen setelah IPO pada tahun 2017 silam," ujar Ridwan dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.
Ridwan menuturkan, dividen tunai tersebut merepresentasikan sekitar 30,2 persen dari laba bersih tahun berjalan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 lalu sebesar Rp88 miliar.
Dalam RUPS Tahunan tersebut juga diputuskan antara lain menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Konsolidasian MARK dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019, termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.
Baca juga: Industri sarung tangan karet nasional eksis di kancah global
Sepanjang 2019, perseroan berhasil menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal itu terlihat dari keberhasilan perseroan menjaga marjin laba kotor sebesar 43,26 persen dengan nilai sebesar Rp156,42 miliar.
"Kinerja yang positif membuat perseroan mampu meningkatkan laba bersih di tahun 2019," ujar Ridwan.
Perseroan berhasil memperoleh laba bersih pada tahun 2019 sebesar Rp 88,00 miliar yang meningkat sebesar 7,45 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp81,9 miliar.
Peningkatan laba bersih itu sebagai akibat dari peningkatan penjualan perseroan pada tahun 2019 sebesar 11,08 persen menjadi Rp361,54 miliar jika dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp325,47 miliar.
Baca juga: Mark Dynamics bukukan pertumbuhan laba 14,65 persen saat pandemi
Pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai perseroan pada 2019 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana total aset perseroan meningkat sebesar 38,72 perseroan menjadi Rp441,25 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan Rp318,08 miliar per 31 Desember 2018.
Ridwan juga menyampaikan perseroan kembali menunjukkan kinerjanya yang positif di kuartal II 2020. Perseroan mampu meningkatkan laba bersih sebesar Rp51,72 miliar pada kuartal II 2020 yang meningkat sebesar 14,65 persen jika dibandingkan dengan kuartal II 2019 sebesar Rp45,11 miliar.
Perseroan berhasil menjaga marjin laba kotor di 41,31 persen dengan nilai sebesar Rp79,57 miliar dan marjin laba bersih di 26,84 persen. Hal itu didukung dari peningkatan penjualan perseroan sebesar 9,57 persen yaitu Rp192,63 miliar pada kuartal II 2020 jika dibandingkan dengan kuartal II 2019 sebesar Rp175,8 miliar.
Pencapaian laba itu didukung dengan strategi produksi dan efisiensi perseroan sepanjang kuartal II 2020 ditengah pandemi COVID-19.
Seiring meningkatnya kebutuhan sarung tangan ditengah pandemi yang sedang merebak di berbagai negara dan dinyatakannya COVID-19 sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya kesehatan yang mengakibatkan pertumbuhan pabrik sarung tangan di Amerika Serikat, China dan Afrika Selatan cukup pesat.
Salah satu strategi MARK untuk mengejar pertumbuhan penjualan adalah perseroan senantiasa menambah pelanggan baru. Saat ini perseroan dalam tahap peningkatan kapasitas menjadi 780.000 unit per bulan di kuartal III 2020 guna memenuhi permintaan pelanggan.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020