Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, portofolio yang luas di tingkat domestik dan dukungan dari semua lini bisnis memungkinkan WIKA dalam menawarkan jasa konstruksi secara lebih lengkap di pasar internasional.
"WIKA berani untuk masuk dalam proyek-proyek strategis dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi," ujar Agung.
Tercatat, saat ini WIKA tengah menggarap setidaknya enam proyek berprofil tinggi di lusr negeri, yakni Istana Kepresidenan di Republik Niger, Sanying Metro Line di Taiwan, Limbang Cable Stay Bridge di Malaysia, Clarin Bridge di Filipina, Yangon Railway Upgrading dan Yangon Mandalay Circular Improvement di Myanmar, Soibada Bridge di Timor Leste.
Agung menambahkan bahwa dalam setiap pembangunan proyek yang juga melibatkan kontraktor internasional, WIKA berusaha seoptimal mungkin untuk melakukan transfer knowledge dan transfer teknologi sehingga kompetensi WIKA pun semakin meningkat dan dipercaya oleh para kontraktor global untuk menjadi mitra dalam pengembangan bisnis di luar negeri.
:Ditambah dengan kemampuan adaptasi dari karyawannya, WIKA pun semakin dipercaya menjadi kontraktor utama dalam pembangunan proyek berskala besar di luar negeri," pungkasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020