"Jalan itu tengah dalam proses tender untuk kedua kalinya, dan mudah-mudahan pembangunannya bisa dilaksanakan dalam waktu dekat," katanya.
Sjahroedin menyebutkan, jalan tol itu untuk memperlancar arus kendaraan yang melintasi di jalan lintas Sumatra (jalinsum) yang selama ini kerap padat terutama oleh truk yang membawa komoditas hasil produksi pertanian, perikanan, perkebunan dan lain-lain.
Selain itu, angkutan menuju pulau Jawa atau sebaliknya melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan juga memadati jalur tersebut.
"Menjelang Lebaran dipastikan arus kendaraan di jalinsum itu padat merayap," kata dia pula.
Sjachroedin berencana membangun jalan tersebut langsung dari Babatan Lampung Selatan menuju Muaradua Sumatra Selatan (Sumsel), namun hingga kini belum ada investor yang tertarik menanamkan investasinya di situ.
"Pembangunan jalan tol itu tergantung minat investor. Mereka pastinya melihat untung dan ruginya," kata dia.
Sementara itu arus kendaraan yang melintasi di jalinsum Soekarno-Hatta - Bandarlampung pada hari biasa cukup padat, dan didominasi oleh truk, bus dan pribadi.
Sempitnya badan jalan di jalinsum tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas sehingga sering sekali macet, terutama oleh truk pembawa hasil produksi dan bus. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009