Mamuju (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) asal Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengecam tindakan penembakan terhadap warga Desa Pajalele Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Budi (25) yang diduga dilakukan oknum polisi.

"Kami sangat mengecam tindakan penembakan terhadap warga yang diduga dilakukan oknum polisi tersebut, karena kebiasaan polisi menembaki warga bukan lagi masanya dizaman ini, karena sekarang bukan jaman orde baru lagi," kata Asri Anas angota DPD asal Provinsi Sulbar Asri Anas, pada saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulbar, Sabtu.

Asri yang juga ketua DPD KNPI Sulbar tersebut meminta agar oknum polisi pelaku penembakan tersebut dihukum seberat-beratnya karena telah melakukan tindakan yang melawan hukum yang mengakibatkan warga sipil tertembak dibagian perutnya.

"Kami meminta agar aparat hukum harus memberikan hukuman seberat beratnya, sebagai pembelajaran dan memberikan efek jera terhadap oknum polisi pelaku penembakan tersebut," kata Asri.

Menurut dia, polisi tidak seharusnya melakukan kekerasan kepada warga karena polisi itu penyayom dan pelindung warga bukan malah sebaliknya.

Sebelumnya, aksi penembakan terhadap korban bernama Budi di Matra terjadi pada Kamis (10/12) sekitar pukul 23.30 Wita, usai pesta pernikahan salah seorang warga di Kota Pasang Kayu.

Hj Salma Rahman (51), tante korban, mengatakan, korban Budi ditembak pada saat menonton hiburan oleh seorang oknum polisi yang datang kepadanya meminta korek api.

Ia mengatakan, oknum polisi yang meminta korek api itu tersinggung kepada korban kemudian, korban ditembak sebanyak satu kali dibagian perut hingga mengenai usus besarnya.

"Meski permintaannya telah dipenuhi korban, namun oknum polisi yang meminta korek tersebut menodong kepala Budi sebelum akhirnya Budi ditembak di bagian perut, karena pelaku diduga sedang minum minuman keras," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009