"Memang benar kami latihan di China kurang lebih sepuluh bulan, tapi kami berlatih tidak sebagaimana mestinya karena hanya dititipkan pada sebuah klub. Artinya kami berlatih hanya mengikuti standar klub," kata Husein yang dijumpai di Palembang, Jumat.
Dia mengatakan, dia dan beberapa atlet lainnya yang tergabung dalam training center (TC) di China tidak mendapatkan bimbingan pelatih secara total.
"Kami dilatih oleh pelatih yang juga membagi konsentrasinya dengan atlet yang dibinanya di klub. Jadi, kami tidak benar-benar diperhatikan dan sangat kekurangan dengan materi latihan," ucap pria kelahiran Palembang, 26 Februari 1982 ini.
Dia mengungkaplkan keadaan ini terus bertahan selama TC, karena Pengurus Besar (PB) PTMSI tidak melakukan peninjauan langsung ke China.
"PB tidak pernah melakukan peninjauan dengan latihan kami di sana, karena telah merasa pengiriman atlet ke China adalah hal yang paling baik.
Padahal, keuntungan yang kami peroleh hanya segi lawan sparring (uji tading-red) saja, sementara yang lainnya, seperti fisik dan teknik, kami sangat kekurangan," ucap dia.
Sementara itu, negara-negara Asia Tenggara lain memiliki persiapan matang dan program latihan yang jelas untuk memaksimalkan potensi atletnya, tambah dia.
Dia pun menganjurkan, pada masa datang PB PTMSI lebih baik melaksanakan TC di dalam negeri, dan sesekali memberangkatkan atlet untuk beruji tanding ke luar negeri.
"Kita sudah membayar pelatih dengan mahal, tapi dia tidak maksimal melatih. Itu artinya buang-buang uang saja. Lebih baik, pelatihnya saja yang dibawa ke Indonesia, sehingga dia benar-benar "full" melatih," ujar dia.
Husein yang menjadi peraih medali emas SEA Games 2005 dan medali perak SEA Games 2007, mengaku sangat kecewa atas hasil buruk yang diraihnya berserta rekan sesama tim tenis meja Indonesia.
Torehan satu medali perunggu kategori beregu putra, dipandangnya sebagai hasil yang memalukan.
Sehingga, dia tak segan-segan menyatakan akan berpikir ulang, jika mendapat tawaran untuk memperkuat Indonesia di SEA Games 2011.
"Sebagai atlet yang pernah mencapai prestasi puncak dengan meraih medali emas SEA Games, tentunya saya paham latihan seperti apa yang dapat membawa menjadi juara. Jika, pada SEA Games mendatang masih menjalankan program tc seperti ini, lebih baik saya konsentrasi di PON saja dan memberikan kesempatan pada yang muda," ujar dia.
Pada SEAG Laos ini, Muhammad Husein harus puas hanya menuai medali perunggu beregu, setelah di nomor andalannya, perseorangan putra gagal melaju ke babak kedua.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009