Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengingatkan seluruh penyelenggara pemilu se-Indonesia agar lebih berhati-hati dan belajar dari kejadian terbunuhnya staf KPU Yahukimo Hendrik Johpinski (25) akibat dianiaya orang tak dikenal.

"Kepada penyelenggara pemilu se-Indonesia saya ingin sampaikan bahwa peristiwa semacam ini menjadi pelajaran berharga bagi kita," kata Arief Budiman di Jakarta, Rabu.

Para penyelenggara, kata dia, diharapkan dapat menjalankan tugas dengan sangat hati-hati, tetap harus menjalankan tugas dengan baik tetapi memperhatikan situasi sekitar.

Baca juga: Kapolda Papua membenarkan staf KPU Yahukimo dibunuh OTK

Seperti Hendrik Johpinski, menurut dia, KPU menilai almarhum tidak memiliki rekam jejak yang buruk, namun ternyata Hendrik mendapatkan musibah dan meninggal dunia korban penganiayaan.

"Sepanjang yang kami tahu tidak ada informasi atau berita yang bersangkutan melakukan sesuatu yang bermasalah, jadi kami tentu sangat menyesalkan adanya peristiwa ini," kata dia.

Untuk penyelenggaraan Pilkada serentak 2020, Arief berharap penyelenggara pemilu mendapatkan dukungan dari seluruh pihak termasuk soal keamanan penyelenggara.

Baca juga: Arief Budiman: Beri pembunuh staf KPU Yahukimo hukuman setimpal

"Mudah-mudahan penyelenggaraan Pilkada 2020 terus mendapatkan dukungan dari seluruh pihak mari kita jaga bersama, kita sukseskan bersama semoga ini menjadi sejarah baik bagi perjalanan penting dalam demokrasi dan pemilu kita ke depan," ujarnya.

Menurut dia, jenazah Hendrik Johpinski sedang diterbangkan dari Papua ke Jakarta, kemudian menuju Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tempat almarhum rencananya dimakamkan.

Baca juga: KPU RI siapkan tim evakuasi jenazah staf KPU Yahukimo

KPU telah menyiapkan tim untuk mengevakuasi jenazah dan menyiapkan prosesi pemakaman Hendrik Johpinski yang rencananya dikebumikan pada Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 09.00 WIB.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020