Kami sedang bekerja beras untuk mengumpulkan kepingan-kepingan 'puzzle' mengenai bagaimana satu keluarga ini bisa terinfeksi,

Wellington (ANTARA) - Otoritas kesehatan Selandia Baru saat ini menyelidiki kemungkinan bahwa kasus COVID-19 pertama yang kembali muncul setelah lebih dari tiga bulan bebas wabah di negara itu berasal dari kargo impor.

Kasus COVID-19 terjadi pada empat anggota keluarga di Auckland, setelah pemerintah menyebut 102 hari tidak ada kasus penularan lokal. Perdana Menteri Jacinda Ardern kembali memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di kota terbesar Selandia Baru itu mulai Rabu.

"Kami sedang bekerja beras untuk mengumpulkan kepingan-kepingan puzzle mengenai bagaimana satu keluarga ini bisa terinfeksi," kata Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield.

Baca juga: Jacinda Ardern janjikan pekerjaan dalam kampanye "pemilu COVID"
Baca juga: Menlu RI-Selandia Baru bahas kerja sama penanganan pandemi COVID-19

Menurut Bloomfield, penyelidikan otoritas kesehatan memusatkan perhatian pada kemungkinan penularan virus dari barang-barang kiriman, mengingat bahwa "virus ini mampu bertahan di lingkungan yang beku untuk beberapa lama."

Ia mengatakan penyelidikan tersebut termasuk pengujian pada permukaan di sebuah gudang penyimpanan beku di Auckland, tempat kerja salah seorang pasien dalam keluarga yang terinfeksi.

Perusahaan spesialis pergudangan beku yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat, Americold Realty Trust unit Selandia Baru, menyatakan gudang beku di Auckland adalah miliknya.

Direktur Pengelola Americold Selandia Baru, Richard Winnall, mengatakan kepada surat kabar NZ Herald bahwa pegawai yang kini terinfeksi itu sebelumnya mengambil cuti sakit untuk beberapa hari, sementara semua pegawai lain telah dirumahkan untuk menjalani tes deteksi COVID-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: Selandia Baru tutup kota terbesar setelah penularan lokal COVID-19
Baca juga: Selandia Baru catat 100 hari tanpa kasus lokal COVID-19

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020