Jambi (ANTARA News) - Pada musim hujan saat ini ternak besar seperti kerbau dan sapi rawan terserang penyaklit kembung akibat kedinginan, terutama bagi ternak yang digembalakan secara liar.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi Hanif Lubis di Jambi, Jumat mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pengawasan guna mencegah kematian ternak akibat musim hujan.
"Musim hujan yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk sentra ternak akan berdampak pada penyakit kembung, terutama yang digembalakan secara liar," katanya.
Kendati sampai saat ini belum ada penyakit yang membahayakan, namun akibat musim hujan dan cuaca dingin bisa menyebabkan ternak terserang penyakit kembung, dan bila dibiarkan juga bisa menimbulkan kematian.
Dinas Peternakan tetap meningkatkan pengawasan berbagai penyakit di antaranya memperketat pengawasan arus lalu litas ternak dari daerah lain.
Arus lalu lintas perdagangan ternak itu tetap diawasi untuk mengantisipasi adanya penyakit yang membahayakan yang dapat mewabah pada ternak lainnya atau berdampak buruk pada orang yang mengkonsumsinya.
Jambi mendapat pasokan ternak dari Provinsi Lampung dan Sumatra Selatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Natal dan tahun baru, karena permintaan meningkat dan arus lalu lintas hewan cukup ramai.
Selain penyakit kembung yang tetap menjadi perhatian serius Dinas Peternakan yakni penyakit flu burung, kendati kasusnya kian berkurang, namun musim hujan wabah tersebut sangat mudah menular.
Flu burung merupakan bahaya laten yang harus tetap diwaspadai, semua pihak teruma peternak dan petugas medis hewan harus tetap memonitor dan mengawasi perkembangan ternak unggas.
"Musim hujan ancaman terhadap berbagai penyakit menular sangat tinggi, dan salah satunya dibawa aliran air sangai, dan kota serta hampir semua kabupaten di Provinsi Jambi terdapat sungai," kata Hanif Lubis.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009