Peshawar (ANTARA News/AFP) - Seorang pembom bunuh diri membenturkan mobil ke sebuah masjid pada saat shalat Jumat, menewaskan 11 orang di sebuah distrik di Pakistan baratlaut yang militer katakan telah bersih dari gerilyawan Taliban, kata polisi.

Ledakan itu menghantam sebuah masjid di samping markas polisi setempat di kota Taimergara di distrik Lower Dir, pusat serangan militer musim semi untuk mengusir gerilyawan yang bergerak maju lebih dekat ke ibukota Islamabad.

Para pengikut garis keras Islam telah melakukan gelombang serangan hebat dalam beberapa bulan belakangan untuk membalas operasi tahun ini terhadap mereka di sejumlah bagian baratlaut, yang acapkali ditujukan pada pasukan keamanan atau tempat pertemuan sipil.

Mohammad Idrees Khan, wakil inspektur jenderal polisi di Lower Dir, mengatakan pada AFP bahwa ledakan itu menghantam sebuah masjid di sebelah markas polisi setempat.

"Sekarang telah dipastikan bahwa itu adalah serangan bunuh diri, Pembom naik mobil dan ia membenturkan mobiilnya ke pintu keluar masjid tersebut," katanya.

Televisi setempat memperlihatkan citra bulu-bulu asap yang sangat banyak yang naik dari sebuah kota kecil di gunung itu, sementara beberapa mobil hangus membara di samping tempat ledakan.

"Kami telah menerima tiga mayat yang membuat korban tewas menjadi 11 orang. Ada 29 orang yang terluka bersama kami, beberapa dari mereka dalam keadaan kritis," kata dokter Wakeel Mohammad Khan, kepala rumah sakit penting di Lower Dir.

Mereka yang terluka termasuk anak-anak, tambahnya, tapi para pejabat tidak dapat mengatakan berapa banyak polisi yang tewas atau terluka dalam serangan itu.

Lebih dari 2.700 orang telah tewas dalam serangan di Pakistan sejak Juli 2007, dengan tiga bulan terakhir melihat peningkatan dalam pemboman bunuh diri yang ditujukan pada warga sipil dan sasaran keamanan oleh gerilyawan yang membalas serangan gencar militer.

Pada 4 Desember, pembom bunuh diri menyerang sebuah masjid yang sering dikunjungi oleh para pejabat militer di kota garnisun Rawalpindi di Pakistan pada saat shalat Jumat yang menyebabkan 40 orang tewas dalam serangan gencar tembakan senjata, granat dan ledakan.

Ledakan terakhir itu menghantam di kota Dera Ghazi Khan di Pakistan tengah, tempat pemboman mobil bunuh diri di sebuah pasar yang sibuk menewaskan 27 orang.

Lower Dir berbatasan dengan lembah Swatt, yang keluar dari kendali pemerintah pada Juli 2007 setelah ulama radikal Maulana Fazlullah meningkatkan serangan untuk menerapkan hukum syariah Islam dan gerilyawannya makin dekat ke Islamabad.

Militer telah melancarkan serangan April dan menyatakan sedikitnya 2.150 gerilyawan telah tewas di Swat dan distrik Buner dan Lower Dir yang berdekatan.

Militer sekarang menyatakan mereka hampir membersihkan lembah yang indah itu dari gerilyawan Islam, tapi serangan sporadis berlanjut untuk mengganggu wilayah gunung itu.

Militer Pakistan lalu memperluas operasi akhir tahun itu ke banyak dari kawasan suku yang diperintah secara federal (FATA) yang berbatasan dengan Afghanistan, kawasan yang dicap sebagai tempat paling berbahaya di Bumi oleh Washington.

FATA telah diganggu oleh ketidakstabilan dan militansi selama bertahun-tahun, bertambah buruk pada 2001 ketika serangan pimpinan-AS mengusir rezim Taliban dari Afghanstan, mengirim ratusan gerilyawan terkait al Qaida dan Taliban ke wilayah tanpa hukum itu.

Sekitar 30.000 tentara yang didukung oleh helikopter dan jet tempur mengalir ke Waziristan Selatan pada Oktober untuk berusaha membongkar markas Taliban.

Namun Washington dan London mendesak Pakistan untuk berbuat lebih banyak guna menangkap pemimpin al Qaida Osama bin Laden serta mencegah gerilyawan melintasi perbatasan dan menyerang tentara asing yang ditempatkan di Afghanistan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009