"Perlu dikembangkan dakwah virtual dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi melalui internet atau telepon selular guna menarik minat anak muda belajar Islam," katanya pada seminar pra-muktamar, Satu Abad Gerakan Dakwah Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Medan, Jumat.
Dia mengatakan, situs jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lainnya cukup efektif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Kasus Prita dan Bibit-Chandra menjadi bukti besarnya pengaruh situs jejaring sosial.
Muhammadiyah lanjutnya, punya potensi untuk mengembangkan dakwah virtual karena memiliki mahasiswa teknik informasi yang harusnya bisa diberdayakan.
"Untuk tahap awal barangkali bisa diujicobakan dalam skala kecil, seperti facebook yang juga berawal dan dikembangkan dari kamar kos mahasiswa," kata Azyumardi.
Organisasi Muhammadiyah perlu mengembangkan model-model dakwah guna lebih menarik perhatian masyarakat untuk mempelajari Islam. "Perlu kepekaan dan pengembangan teknik-teknik baru guna menarik remaja agar ikut persyarikatan," katanya.
Melalui dakwah virtual katanya, Muhammadiyah bisa memperkenalkan dan mengembangkan dakwah Islam lebih luas dan tidak terbatas hanya di kantor. "Melalui dakwah virtual Muhammadiyah bisa menyampaikan ajaran Islam untuk diakses anak-anak muda di luar negeri," katanya.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009