Sejak Kamis malam hingga Jumat, warga menyalakan bunggo atau meriam bambu, yang biasanya hanya dimainkan saat hari-hari besar Islam seperti menyambut Ramadhan dan Idul Adha.
"Memang bunggo ini berisik,tapi justru itulah yang bisa dipakai sebagai pertanda bahwa kami akan memperingati hari besar Islam," ujar Kadir (40), warga Keluharaan Bulotadaa Barat, Kota Gorontalo, Jumat.
Masyarakat dari berbagai lapisan dan usia, menyalakan kembali meriam khas Gorontalo tersebut agar suasana tahun baru Islam lebih meriah.
Bunggo-bunggo tersebut diletakkan berderet di sebuah lapangan, dan dibunyikan secara berurutan sehingga menghasilkan atraksi menarik.
Sebagian anak juga memainkan bunggo di halaman rumahnya masing-masing, pada malam hari seusai shalat Isya.
Selain itu, perayaan tahun baru Islam juga diwarnai parade sepeda dan motor hias, Jumat pagi, yang diikuti siswa serta aparatur pemerintahan dan pegawai perusahaan swasta.
Walikota Gorontalo Adhan Dambea mengatakan bahwa sebagai daerah yang mayoritas berpenduduk muslim, perayaan tersebut wajib digelar dengan meriah.
"Kita juga akan menggelar sejumlah iven keagamaan selama Muharram ini," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009