"Sampai saat ini, tidak ada barang jamaah yang tertahan di Arab Saudi akibat kelebihan berat yang sudah ditentukan," kata Erizal.
Ia mengatakan PPIH terus mengingatkan par ahaji agar tidak membeli barang berlebihan di tanah suci, agar jumlah bawaan ke tanah air tidak melampaui batas.
"Kita selalu imbau, ingatkan batasan barang yang bisa dibawa ke Indonesia," kata Erizal.
Fakto lain yang berperan dalam soal itu adalah adanya jasa pengiriman barang untuk membawa barang bawaan ke tanah air.
Jamaah memilih untuk mengirim barang bawaan melalui jasa kargo, ketimbang membawa langsung, mengingat batasan barang yang ditentukan, kata Erizal.
"Banyak juga jamaah yang kelebihan barang bawaan kemudian menggunakan jasa PT Pos Indonesia dan Al Munir Kargo," kata dia.
Dengan jasa pengiriman barang, maka jamaah yang banyak berbelanja dapat mengirimkan bawaannya ke tanah air, tanpa harus khawatir dicegat petugas bandara.
Pada tahun-tahun sebelumnya, para haji Debarkasi Hang Nadim Batam sering membawa barang dengan melebihi batas yang ditetapkan Arab Saudi.
Debarkasi Haji Hang Nadim Batam melayani jamaah dari empat provinsi, Kepri, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat yang terbagi dalam 22 kelompok terbang pada musim Haji 1430 H.
Dembarkasi Hang Nadim Batam juga melayani pesawat yang mengangkut calon haji dari embarkasi lain, untuk mengisi bahan bakar, sekaligus transit, seperti Debarkasi Solo dan Makassar. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009