Pustaka digital "iSumbar Mambaco" merupakan aplikasi yang dirancang khusus untuk mengakses beragam buku dalam format digital. Masyarakat bisa mengakses buku berbasis elektronik
Padang (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Barat memberikan pelayanan melalui aplikasi pustaka digital "iSumbar Mambaco" untuk mempermudah masyarakat membaca buku atau mencari informasi selama pandemi COVID-19 tanpa harus ke luar rumah.
"Pustaka digital 'iSumbar Mambaco' merupakan aplikasi yang dirancang khusus untuk mengakses beragam buku dalam format digital. Masyarakat bisa mengakses buku berbasis elektronik," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumbar Wadarusmen, di Padang, Rabu.
Ia mengatakan ide pembuatan aplikasi tersebut berawal sejak kondisi pandemi COVID-19 yang menyebabkan perpustakaan daerah Sumbar sempat ditutup pada Maret 2020 untuk mengantisipasi penularan virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
Biasanya sebelum pandemi COVID-19, kata dia, jumlah kunjungan ke perpustakaan daerah cukup ramai yakni mencapai 300 orang per hari dalam hitungan per tahunnya.
"Namun sejak kasus pandemi COVID-19 ini jumlah pengujung ke perpustakaan mulai dikurangi. Sementara masyarakat membutuhkan bahan bacaan, terutama anak-anak sekolah," katanya.
Dengan kondisi itu, katanya, muncul ide untuk membuat aplikasi "iSumbar Mambaco" sehingga masyarakat tetap produktif membaca dari rumah cukup melalui aplikasi saja.
Ia menjelaskan sampai saat ini terdapat 586 eksemplar dan 286 judul buku di dalam aplikasi tersebut yang bisa diakses oleh masyarakat. Ke depannya jumlah buku tersebut akan terus ditambah secara bertahap sesuai kebutuhan masyarakat.
Menurut dia penggunaan aplikasi tersebut juga sangat mudah. Masyarakat cukup mengunduh aplikasi "iSumbar Mambaco" di gawai masing-masing, kemudian mendaftar menggunakan akun Facebook atau email, melengkapi informasi yang dibutuhkan, dan aplikasi tersebut sudah bisa digunakan.
"Dengan demikian masyarakat juga sudah bisa membaca buku yang diinginkan dari rumah masing-masing, tanpa harus ke perpustakaan daerah," katanya.
Selain itu, aplikasi ini juga bisa membantu para siswa yang kesulitan untuk mencari buku sesuai kebutuhan belajar akibat kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, kata dia menambahkan.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), kata dia, perpustakaan daerah kembali dibuka dengan tetap mematuhi protokol COVID-19, yaitu menjaga jarak, menggunakan masker, dan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk perpustakaan.
"Saat ini kita batasi jumlah pengunjung maksimal hanya 50 orang per hari, hal itu untuk mengantisipasi kerumunan," katanya.
Ia menyebutkan sampai saat ini jumlah koleksi buku di perpustakaan daerah Sumbar sekitar 250 ribu eksemplar dengan beragam jenis buku mulai dari buku ekonomi, pendidikan, kebudayaan, bahan perkuliahan mahasiswa, dan buku-buku lainnya.
Pada 2020 ini Perpustakaan Daerah Sumbar mengalami kesulitan dalam penambahan koleksi buku karena keterbatasan anggaran dari APBD. Bahkan pada 2019 untuk penambahan koleksi buku hanya dianggarkan sekitar Rp60 juta dan hanya mendapatkan 350 eksemplar buku.
"Kemudian pada 2020 ini sebenarnya anggarannya sudah naik menjadi Rp240 juta. Namun anggarannya dialihkan untuk penanganan COVID-19 di Sumbar," katanya.
Karena itu, kata dua, perpustakaan daerah mengadakan program kotak wakaf buku di beberapa tempat, baik di perpustakaan daerah sendiri, di beberapa sekolah, dan tempat lainnya untuk penambahan jumlah koleksi buku
"Kotak wakaf buku ini merupakan kotak yang disediakan di beberapa tempat bagi masyarakat yang bersedia menyumbangkan bukunya untuk penambahan koleksi buku di Perpustakaan daerah," katanya.
Program tersebut, kata dia, baru dimulai sejak Maret 2020, sampai saat ini sumbangan buku sudah terkumpul sebanyak 200 judul.
Hingga kini jumlah anggota di Perpustakaan Provinsi Sumbar sekitar 12.182 orang yang terhitung sejak 2010, demikian Wadarusmen.
Baca juga: Sumbar Ambil Arsip Lama di Perpustakaan Belanda
Baca juga: Perpustakaan Padang Panjang hadir dalam format digital
Baca juga: Gubernur Sumbar siap luncurkan buku "8000 pantun spontan"
Baca juga: Perpustakaan Padang Panjang sediakan Pojok Hamka
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020