"Tamatan S1 yang notabenenya adalah tenaga intelektual diminta membuka lapangan kerja sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran," kata anggota DPRD Pangkalpinang, Muhammad Yahya, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, ada kecenderungan bahwa menjadi pegawai negeri sipil (PNS) adalah ukuran kesuksesan sehingga memburu bekerja sebagai PNS.
"Padahal, ukuran orang sukses itu bukan PNS, tetapi sejauh mana dia bisa menerapkan ilmunya di masyarakat seperti tenaga teknik bisa membuka lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja," ujarnya.
Menurut dia, Babel membutuhkan tenaga intelektual untuk menggarap potensi daerah yang memiliki prospek bagus, namun belum digarap secara optimal, karena kebanyakan dari tenaga intelektual mengejar pekerjaan menjadi PNS.
"Orang sukses itu bukan diukur dari pekerjaan sebagai PNS, target sukses bukan PNS tetapi sejauh mana dirinya bisa mengembangkan ilmunya di masyarakat dan mampu membuatnya hidup mapan secara ekonomi," ujarnya.
Ia mengharapkan, para kalangan intelektual jangan hanya berpikir menjadi pekerjaan, tetapi berupaya membuka lapangan kerja sehingga bisa membantu pembangunan daerah.
"Saya pikir, bekerja sebagai PNS juga tidak menjamin masa depan dan membuka peluang untuk memupuk budaya malas karena saya lihat kebanyak dari PNS itu bekerja santai sementara setiap bulan terima gaji dari negara serta dapat pensiunan," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009