Mamasa (ANTARA News) - Jatah Beras Miskin untuk sejumlah rumah tangga miskin (RTS) di Desa Masuppu Kecamatan Taban Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diduga disunat, oknum Kepala Desa (Kades) Massuppu, Adriani.
Buttu salah seorang warga Desa Massuppu, di Mamasa, Kamis, mengatakan, oknum kadesnya sering melakukan aksi main sunat jatah raskin, diperuntukkan untuk sekitar 100 KK warga RTS di Desanya.
Sehingga kata dia, penyaluran raskin yang jumlahnya sekitar satu ton untuk RTS di desanya tidak pernah lancar untuk dinikmati masyarakat miskin yang sangat membutuhkan.
"Setiap setahun jatah raskin untuk RTS di desa kami selalu di sunat kepala desa sehingga penyalurannya tidak lancar, terkadang raskin bulan ini disalurkan kades, tetapi pada bulan berikutnya tidak lagi disalurkan bahkan sampai mencapai tiga bulan berturut-turut dalam setahun katanya.
Menurut dia, tindakan masin sunat yang diduga dilakukan oknum kadesnya tersebut, telah berlansung sejak tahun 2005 sejak kadesnya menjabat sebagai kades.
"Jatah raskin kami selama empat tahun ini tidak pernah lancar sehingga kami kesulitan memenuhi kebutuhan dan tidak dapat menikmati program yang dicanangkan pemerintah untuk mengurangi beban hidup kami ini,"katanya.
Ia mengatakan, selain tidak lancar akibat disunat, jatah raskin untuk RTS di desanya juga dijual secara tidak wajar oleh kepala Desa yakni dengan harga yang lebih sekitar 2250 per kilogram, padahal seharusnya harga raskin hanya sekitar 1600 per kilogram sesuai yang diatur pemerintah.
"Kami kesulitan membeli raskin tersebut karena harganya tidak terjangkau karena sangat mahal," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009