Washington (ANTARA News) - Panglima tentara wilayah Amerika Serikat Jenderal David Petraeus pada Rabu menyebut perang Washington melawan terorisme di Afganistan sebagai "berhasil", sekalipun pemimpin al Qaeda Osama bin Ladin tidak ditangkap.

"Selama ini sumberdaya sudah difokuskan secara signifikan untuk menangkap bin Ladin dan kendati ia tidak ditangkap, secara keseluruhan perang melawan terorisme sudah berhasil," kata Petraeus, panglima Kendali Pusat Amerika Serikat, saat berbicara dari Kabul kepada saluran televisi Fox News.

Petraeus menyatakan bahwa sekalipun bin Laden tak tertangkap, "hasil signifikan dari perang melawan teroris itu ialah sekitar 20 pemimpin pejuang tewas, dan dalam beberapa hal ditangkap dan tak nampak lagi".

Saat menanggapi persoalan usaha melatih sejumlah besar tentara Afganistan untuk menggantikan Amerika Serikat menjelang penarikan pasukan, Petraeus mengatakan, "Tidak mudah mencapai tujuan dalam setahun mendatang atau beberapa tahun berikutnya."

"Sangat penting kami melatih sebanyak kami bisa, secepat kami bisa, tanpa mencapai kegagalan. Jumlah menjamin mutunya, tapi hanya jika mempunyai mutu layak juga," kata jenderal itu.

Presiden Barack Obama pada awal Desember mengumumkan rencana mengirim 30.000 lagi tentara Amerika Serikat ke perang di Afganistan itu, saat pasukan negara adidaya tersebut dan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO mencoba menghentikan keberhasilan pejuang Taliban dan Alqaida serta mewujudkan keamanan di pusat utama penduduk.

Sebagian besar dari 30.000 tentara Amerika Serikat, yang membentuk "gelombang" pasukan Presiden Barack Obama di Afganistan, diperkirakan tuntas pada ahir musim panas 2010, kata jurubicara Pentagon pada Senin.
Sejumlah 1.541 tentara asing, 935 di antaranya serdadu Amerika Serikat, tewas di Afganistan sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat untuk menumbangkan pemerintah Taliban pada 2001.

Dukungan untuk tugas Amerika Serikat di Afganistan merosot sampai dasar baru, dengan hanya 44 persen dari warga negara adidaya itu menyatakan nilai perang itu sepadan dengan biayanya, kata jajak pendapat baru disiarkan pada tengah November.
(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009