Denpasar (ANTARA News) - Kota Denpasar berhasil meraih "Investment Award 2009" atau penghargaan investasi yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) karena dinilai sebagai kota terbaik bagi penanaman modal.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Denpasar, Made Erwin Suryadarma di Denpasar, Kamis mengatakan, penghargaan tersebut sudah diterima di Jakarta pada 9 Desember lalu, yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Ia mengatakan, penilaian tersebut dilakukan Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) yang memfokuskan terhadap pelaksanaan otonomi daerah terkait dengan ekonomi daerah dan iklim usaha.
"Penilaian untuk meraih nominasi tersebut, meliputi bidang pelayanan perizinan dan sistem informasi penanaman modal," katanya.
Sedangkan indikator penilaian tersebut, yaitu kelembagaan, pelayanan perizinan usaha, mekanisme pengaduan dan pelayanan, pemanfaatan sistem informasi, ketersediaan fasilitas serta inovasi dan ragam perizinan.
"Denpasar melalui Dinas Perizinan akan memudahkan mendapatkan informasi mengenai potensi investasi oleh investor. Sehingga salah satu kreteria penilaian itu memenuhi persyaratan itu," ujarnya.
Ia mengharapkan penghargaan tersebut dapat menciptakan iklim investasi yang baik walau di satu sisi masih ada beberapa temuan yang kurang menarik dan sebagai masukan untuk terciptanya pelayanan yang semakin baik.
"Perlu juga belajar dengan daerah lain, yaitu mengintegrasikan penanaman modal dalam satu institusi termasuk melayani pengurusan pananaman investasi," ucap Erwin.
Ia menambahkan, dalam tahun ini Kota Denpasar juga menerima penghargaan dari pemerintah pusat, yaitu sebagai kota pionir sanitasi permukiman perkotaan.
Karena dari tim penilai sanitasi permukiman perkotaan tersebut, bahwa Kota Denpasar layak mendapatkan penghargaan berdasarkan gagasan dan ide untuk membuat sanitasi masyarakat (Sanimas).
"Sebanyak tujuh Sanimas yang telah dibuat Pemerintah Kota Denpasar yang tersebar pada pemukiman kumuh dan padat penduduknya," katanya.
Dari penghargaan itu, kata Erwin, pada anggaran tahun 2010 pemerintah pusat memberikan dana sebesar Rp3 miliar sebagai dana bantuan untuk keberlanjutan sanitasi tersebut.
"Karena cakupan untuk membuat Sanimas itu luas dan dirasa dana pusat tak mencukupi, maka Pemkot Denpasar juga akan mengusahakan dana pendamping yang jumlahnya sama dengan bantuan pusat," kata Erwin menjelaskan.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009