pulang dari Tanjungpinang, yang bersangkutan memang diminta untuk tidak masuk

Batam (ANTARA) - Seorang ajudan Wali Kota Batam Kepulauan Riau, dinyatakan positif tertular COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan beberapa hari lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan ajudan itu sudah lama diminta beristirahat di rumah oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi.

Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah, Pemkot Batam ingatkan warga patuh protokol

"Kemarin, sehabis pulang dari Tanjungpinang, yang bersangkutan memang diminta Bapak (Wali Kota) untuk tidak masuk (kerja) dan menjalani karantina di rumah, observasi," kata Didi melalui pesan aplikasi, Selasa.

Ia menyebutkan karena ajudan itu sempat memiliki gejala batuk maka diminta menjalani tes usap COVID-19.

Ia menegaskan Wali Kota Batam tidak menjadi kontak erat ajudannya tersebut.

Baca juga: Total pasien sembuh dari COVID-19 di Batam mencapai 265 orang

"Tidak termasuk (kontak erat) karena sudah sekitar sepekan tidak melakukan kontak," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia menduga ajudan Wali Kota Batam tidak terkait dengan klaster penyebaran COVID-19 Pemprov Kepri, setelah syukuran pelantikan Isdianto sebagai Gubernur.

"Aku kira enggak berhubungan dengan kasus Pak Gubernur, karena sudah jauh sekali waktunya," kata dia.

Baca juga: Wali Kota Batam ingatkan pandemi COVID-19 belum berakhir

Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Wali Kota Muhammad Rudi membenarkan seorang ajudannya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

Sama dengan Kadinkes, Wali Kota juga menyatakan ajudannya kemungkinan tidak terkait dengan klaster penularan COVID-19 Pemprov Kepri.

"Karena dia di luar (ruangan). Tidak ikut masuk dan salaman dengan Gubernur," kata Rudi.

Wali Kota Batam itu berharap ajudannya lekas sembuh seperti sedia kala.

Baca juga: Pulang dari Surabaya, tenaga kesehatan RSUD Kepri positif COVID-19

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020