Timika (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Papua meminta bantuan tokoh masyarakat di Mimika untuk menghadirkan anggota keluarga Kelly Kwalik untuk mengidentifikasi jenazah yang diduga sebagai Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Wilayah Timika itu.
"Saya minta bantuan para tokoh di sini untuk bisa mengidentifikasi jenazah itu," kata Kapolda Papua, Brigjen Pol Drs Bekti Suprapto kepada wartawan di Timika, Kamis.
Menurut Bekti, polisi memiliki keyakinan kuat bahwa jasad laki-laki yang saat ini berada di RS Bhayangkara Polda Papua di Jayapura merupakan Kelly Kwalik.
Meski begitu, untuk membuktikan kebenaran bahwa yang bersangkutan merupakan Kelly Kwalik maka harus dilakukan proses identifikasi dan otopsi.
Proses otopsi dilakukan oleh ahli identifikasi dari Mabes Polri Jakarta dan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado serta ahli kedokteran forensik yang ada di Jayapura.
"Sangat penting untuk dibuktikan secara ilmiah meskipun polisi sangat yakin bahwa itu merupakan Kelly Kwalik," kata dia.
Bekti mengatakan, proses identifikasi secara ilmiah bisa melalui pemeriksaan sidik jari namun harus ada data pembandingnya saat yang bersangkutan mengurus KTP atau SIM.
Selain itu, identifikasi odontologi jika pernah berobat ke dokter gigi.Namun, dalam hal ini polisi kurang yakin Kelly Kwalik pernah berobat ke dokter gigi lantaran yang bersangkutan sudah puluhan tahun tinggal di hutan rimba Papua secara berpindah-pindah.
Identifikasi lain yang diperlukan untuk membuktikan kebenaran jenazah tersebut merupakan Kelly Kwalik yaitu melalui pemeriksaan gen atau uji DNA.
Dalam hal ini polisi membutuhkan pembanding yakni kerabat atau anggota keluarga yang memiliki garis keturunan langsung, bisa ibu kandung, saudara kandung atau anak kandung.
Jika semua prosedur itu tidak dilakukan maka kepolisian membutuhkan bantuan dari kerabat Kelly Kwalik baik anak, isteri atau teman dekat yang mengetahui tanda-tanda lahir yang dimiliki yang bersangkutan berupa bekas luka, tahi lalat dan lainnya.
Kapolda Papua mengatakan, petugas medis telah melakukan pemeriksaan sidik jari, sampel darah dan gigi bahkan mengotopsi tubuh jenazah yang diduga Kelly Kwalik setelah tiba di RS Bhayangkara Polda Papua di Jayapura, Rabu petang.
Menjawab pertanyaan soal desakan warga Amungme agar jenazah Kelly Kwalik segera dikembalikan ke Timika dalam waktu tiga hari, Kapolda Papua menegaskan hal itu sangat tergantung dari selesainya proses identifikasi.
"Kalau hari ini selesai, hari ini juga saya akan kembalikan ke keluarga di Timika," jelas Bekti.
Ia menegaskan, pengidentifikasian jenazah termasuk penangkapan merupakan proses hukum yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun.
Bekti juga menjamin keselamatan anggota keluarga yang mau memberikan data pembanding dirinya kepada polisi.
"Kalau keluarga bisa datang, tentu akan sangat membantu mempercepat proses pengidentifikasian jenazah. Yang bersangkutan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), tidak berarti anggota keluarganya juga DPO," kata Bekti Suprapto. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009