Vientiane (ANTARA News) - Di luar dugaan, cabang biliar mengalami titik nadir keterpurukan karena gagal meraih medali emas di SEA Games XXV Laos 2009, padahal cabang biliar telah mengerahkan skuad andalan yang telah teruji.
Entah dimana letak keblunderan cabang biliar pada SEA Games di Laos ini, apakah memang kemajuan para atlet negara ASEAN lainnya yang menyebabkan persaingan semakin ketat sehingga tidak memberi kesempatan Indonesia meraih medali emas, atau justru masalah dari dalam sendiri di PB POBSI sebagai induk olahraga bola sodok tersebut.
Pada SEA Games dua tahun lalu di Thailand, Indonesia masih mampu unjuk gigi dengan menyabet dua medali emas di nomor pool putra dan putri, saat Ricky Yang memenangi nomor pool bola-9 perorangan putra dan Angeline Ticoalu merebut emas di pool bola-8 putri.
Kini pada SEA Games di Laos hanya mampu merebut tiga medali perak dan dua perunggu.
"Sebetulnya pemain kami tidak bisa dibilang jelek secara permainan, tapi saya tidak menyangka ternyata para pemain luar seperti Vietnam begitu melesat kemajuannya," kata manajer tim yang sekaligus ketua PB POBSI Tutuk Kurniawan, Rabu, setelah Indonesia memastikan gagal membawa medali emas di cabang biliar.
Argumen tersebut barangkali paling diplomatis untuk dinyatakan, namun barangkali tidak sesederhana itu masalahnya bisa terkuak.
Menurut selentingan kabar terdengar bahwa beberapa atlet biliar menyatakan tidak puas atas kepemimpinan Tutuk Kurniawan di PB POBSI.
"Kepemimpinan PB Pobsi yang sekarang kurang lincah, kami sebagai atlet kurang mendapat ruang untuk maju, lihat saja saat ini jarang sekali ada turnamen internasional yang berlangsung di Indonesia, padahal kami cari makan dari situ," kata salah seorang atlet biliar yang juga turun bertanding di SEA Games ini namun tidak bersedia disebutkan namanya.
Menurut beberapa pemain, mereka saat ini merasa vakum dan tidak mendapat kemajuan dikarenakan jarangnya melakukan uji tanding dengan mengikuti turnamen internasional di luar negeri.
"Jelas kami mengalami penurunan jam terbang karena jarangnya pertandingan yang kami ikuti," tambah pemain itu.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009