Obama akan terbang Kamis malam ke Denmark untuk bergabung dengan para pemimpin dunia pada klimaks yang menentukan perlawanan terhadap pemanasan global, pada konferensi PBB itu.
Dia akan berada di sana hanya beberapa jam, namun para pembantunya menyatakan kunjungan tersebut sebagai pertanda bahwa AS, yang sejak dulu dikecam karena enggan dalam isu pemanasan global, kini berada di barisan depan untuk masalah tersebut.
Obama semula berniat untuk mengunjungi Kopenhagen di awal konferensi yang berlangsung dua pekan itu, sebelum dia bertolak ke Oslo pekan lalu, untuk menerima Hadiah Nobel.
Rencana itu berubah karena adanya tekanan baginya untuk ikut membantu lahirnya kesepakatan.
"Presiden Obama secara jelas berkomitmen untuk menjadikan perjanjian iklim global itu menjadi kenyataan," kata Joe Romm dari Pusat Kemajuan Amerika, lembaga kebijakan yang dikenal progresif.
"Selama delapan tahun, pemerintahan kami dijalankan oleh orang-orang yang tidak saja menolak kesepakatan, mereka juga secara aktif berusaha merusak proses perundingan internasional," katanya.
Pemerintah Obama juga mengatakan, bahwa pihaknya akan menawarkan pengurangan emisi 17 persen dari tingkat 2005, pada 2020 di Konpenhagen.
Angka itu berada di bawah yang dijanjikan oleh Eropa dan Jepang, namun para penjabat AS menjelaskan agar mereka tidak mengecualikan Obama, yang telah berusaha menawarkan pengurangan emisinya cukup besar.
Para penjabat Senator AS mengatakan, Obama akan berdalih bahwa sejak menggantikan George W. Bush Januari lalu, dia telah membuat penawaran bersejarah demi kepercayaan AS berada di garis depan dalam perang global melawan perubahan iklim.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009